Pengguna Honda Vario, terutama model 125 dan 150 keluaran 2016 ke atas, kerap kali mengeluhkan masalah yang sama: getaran pada putaran bawah atau yang lebih dikenal dengan istilah "gredek", serta setang yang terasa kaku. Keluhan ini seolah menjadi momok bagi para pemilik skutik populer ini. Mari kita bedah lebih dalam apa saja akar masalahnya dan bagaimana cara mengatasinya.
Gredek di Putaran Bawah: Bukan Sekadar Angin Lalu
Masalah getaran atau gredek saat akselerasi awal pada Vario bukan barang baru. Bahkan, masalah ini juga menghantui skutik Honda lain dengan mesin 125cc ke atas. Penyebabnya ternyata sederhana, namun efeknya cukup mengganggu kenyamanan berkendara.
Biang kerok dari gredek ini adalah debu yang menumpuk di area CVT, khususnya pada bagian kampas kopling dan roller. Gesekan yang terus menerus menghasilkan debu, dan jika tidak dibersihkan secara berkala, akan menyebabkan slip pada komponen tersebut. Akibatnya, motor terasa bergetar, terutama saat putaran mesin rendah, bahkan getarannya bisa merambat sampai ke setang.
Solusinya? Pembersihan rutin CVT adalah langkah pertama. Namun, jika masalah gredek masih terus muncul, modifikasi ringan pada komponen kopling bisa menjadi opsi. Mengganti kampas kopling bawaan dengan milik Yamaha NMax, misalnya, bisa menjadi solusi jitu. Kampas kopling NMax memiliki bidang gesek yang lebih panjang, sehingga cengkeraman pada mangkok kopling lebih kuat dan getaran pun berkurang. Selain itu, memberikan lubang kecil pada mangkok kopling juga bisa membantu membuang debu lebih cepat.
Setang Kaku: Bukan Mitos, Tapi Fakta
Selain gredek, keluhan lain yang sering muncul adalah setang yang terasa kaku dan sulit dibelokkan. Masalah ini seringkali diabaikan, padahal dapat memengaruhi kenyamanan dan keamanan berkendara.
Penyebab utama setang kaku adalah setelan komstir yang terlalu kencang. Hal ini bisa terjadi karena getaran dan guncangan saat melewati jalan rusak yang menyebabkan mangkok komstir menekan lebih rapat. Jika dibiarkan, pelor dan mangkok komstir juga bisa aus.
Solusinya adalah dengan melakukan penyetelan ulang komstir. Kendurkan sedikit setelan komstir, namun jangan sampai terlalu kendur karena akan menyebabkan komstir cepat rusak.
Performa Loyo dan Tarikan Berat: Jangan Abaikan CVT!
Seiring pemakaian, performa Vario kesayangan Anda bisa menurun. Tarikan motor terasa berat, bahkan loyo saat menghadapi tanjakan. Jangan langsung menyalahkan mesin, karena masalah ini seringkali berasal dari area CVT.
Beberapa penyebabnya antara lain ruang CVT yang kotor, V-belt yang aus, roller yang sudah tidak presisi, hingga per driven face yang lemah. Untuk mengatasinya, lakukan pembersihan CVT secara berkala dan ganti komponen yang sudah aus.
Selain itu, jangan lupakan filter udara. Filter yang kotor bisa menyumbat aliran udara ke ruang bakar, sehingga membuat tarikan motor menjadi berat. Bersihkan atau ganti filter udara secara rutin sesuai dengan anjuran pabrikan.
Shockbreaker Amblas: Beban Berat dan Jalan Rusak Penyebabnya
Masalah lain yang kerap menghantui pengguna Vario adalah shockbreaker yang amblas atau terasa keras. Hal ini seringkali disebabkan karena motor sering digunakan untuk membawa beban berat, serta melewati jalan yang rusak.
Shockbreaker yang sudah aus tidak hanya membuat berkendara menjadi tidak nyaman, tapi juga bisa merusak komponen lain seperti komstir. Untuk mengatasinya, lakukan servis atau penggantian shockbreaker secara berkala. Perbaikan shockbreaker depan biasanya dilakukan dengan mengganti oli shock, sementara shockbreaker belakang bisa diperbaiki atau diganti jika sudah parah.
Rawat Vario Anda, Nikmati Perjalanan Tanpa Kendala
Masalah-masalah yang sering dikeluhkan pengguna Honda Vario sebenarnya bisa diatasi dengan perawatan rutin dan pengecekan berkala. Dengan memahami akar masalah dan solusinya, Anda bisa menjaga performa Vario kesayangan tetap prima dan terhindar dari masalah yang mengganggu kenyamanan berkendara. Jangan tunda untuk merawat skutik Anda, agar perjalanan Anda selalu menyenangkan!
