Fenomena mobil listrik mungil semakin menarik perhatian, terutama dengan kehadiran Wuling Air EV di Indonesia. Banyak yang penasaran, mengapa mobil ini sering disebut sebagai "saudara kandung" dari Wuling Mini EV yang lebih dulu populer di China? Mari kita bedah lebih dalam hubungan dan perbedaan antara kedua mobil listrik ini.
Asal-Usul Saudara Sekandung di Dunia Listrik
Wuling Mini EV, yang dikenal dengan nama Hong Guang Mini EV di China, memulai debutnya pada tahun 2020. Mobil ini langsung mencuri perhatian berkat desainnya yang imut, harga terjangkau, dan performa yang cukup untuk kebutuhan perkotaan. Kesuksesannya di China bahkan menjadikannya salah satu mobil listrik terlaris di dunia.
Wuling kemudian memperkenalkan platform Global Smart Electric Vehicle (GSEV), yang menjadi basis bagi berbagai model mobil listrik mereka. Platform inilah yang mempererat hubungan antara Wuling Mini EV dan Wuling Air EV. Keduanya berbagi DNA yang sama, namun dengan adaptasi yang disesuaikan untuk pasar yang berbeda.
Wuling Air EV, Si Bungsu yang Lebih Modern
Wuling Air EV hadir di Indonesia pada tahun 2022, mengusung platform GSEV yang sama dengan Mini EV. Meski begitu, Wuling Air EV tidak bisa disebut sebagai replika dari Mini EV. Ia tampil dengan desain yang lebih futuristik dan fitur yang lebih canggih, dirancang untuk memenuhi selera dan kebutuhan konsumen Indonesia.
Salah satu perbedaan utama terletak pada tampilan eksterior. Air EV mengusung desain yang lebih modern dan berkesan futuristik, sementara Mini EV memiliki desain yang lebih sederhana dan menggemaskan. Selain itu, lampu LED pada Air EV hadir di seluruh bagian, sementara Mini EV hanya menggunakan LED pada lampu sein.
Perbedaan Spesifikasi yang Perlu Diketahui
Perbedaan lainnya terletak pada spesifikasi teknis, seperti dimensi, jenis baterai, dan fitur. Meski sama-sama mungil, Wuling Air EV sedikit lebih panjang dan tinggi daripada Mini EV.
Wuling Air EV hanya menggunakan baterai Lithium Ferro Phosphate (LFP), sementara Mini EV tersedia dengan pilihan baterai LFP atau Li-NMC. Kapasitas baterai Mini EV juga lebih variatif, mulai dari 9,3 kWh hingga 26,5 kWh, sementara Air EV hanya tersedia dengan kapasitas 18 kWh atau 26,5 kWh.
Dalam hal fitur, Wuling Air EV unggul dengan fitur-fitur yang lebih canggih, seperti layar sentuh yang lebih besar, sistem perintah suara WIND, dan berbagai fitur keselamatan. Namun, perlu dicatat bahwa varian Wuling Air EV Lite memiliki fitur yang lebih terbatas dibandingkan dengan varian Standard dan Long Range.
Harga dan Insentif Pemerintah
Harga Wuling Air EV di Indonesia juga cukup menarik. Berkat insentif pajak dari pemerintah, harga mobil listrik ini menjadi lebih terjangkau, mulai dari Rp190 juta hingga Rp275 juta on the road Jakarta per April 2024. Insentif ini menjadikan Air EV sebagai salah satu pilihan mobil listrik termurah di pasar Indonesia.
Harga ini memang lebih tinggi dibandingkan dengan Wuling Mini EV di China, yang bisa didapatkan dengan puluhan juta rupiah saja. Namun, perlu diingat bahwa Air EV telah disesuaikan dengan standar dan kebutuhan pasar Indonesia, dengan fitur yang lebih lengkap dan desain yang lebih modern.
Pilihan yang Menarik di Pasar Mobil Listrik
Baik Wuling Air EV maupun Mini EV, keduanya menawarkan solusi mobilitas perkotaan yang menarik. Wuling Air EV hadir sebagai pilihan yang lebih modern dan canggih, sementara Mini EV lebih unggul dalam hal harga yang lebih terjangkau di pasar asalnya.
Sebagai konsumen, Anda perlu mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi masing-masing sebelum membuat keputusan. Apakah Anda mencari mobil listrik yang praktis dan terjangkau? Atau Anda lebih mengutamakan fitur yang canggih dan tampilan yang modern? Jawaban atas pertanyaan tersebut akan membantu Anda menentukan pilihan yang paling tepat.
Dengan berbagai pilihan yang ada, kehadiran Wuling Air EV dan Mini EV telah meramaikan pasar mobil listrik, memberikan alternatif yang menarik bagi konsumen yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan.
