Jakarta – Di tengah gempuran motor matic modern yang serba canggih, nama Suzuki Skydrive mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, bagi para penggemar otomotif lawas, skutik bongsor ini menyimpan daya tarik tersendiri. Lahir pada 2009 dan berhenti produksi di 2014, Skydrive merupakan salah satu produk Suzuki yang punya kisah unik dan layak untuk dikulik.

Skydrive hadir sebagai penantang Honda Vario 125 pada masanya. Ia merupakan bagian dari trio skutik Suzuki bermesin 125cc, bersama dengan Spin dan Skywave. Sayangnya, kiprah Skydrive di pasaran tidak berlangsung lama, hanya sekitar lima tahun. Populasinya yang sedikit membuat keberadaannya di pasar motor bekas menjadi cukup langka.

Salah satu ciri khas Skydrive adalah desainnya yang cukup kontroversial. Perpaduan garis tajam dan membulat, lampu depan ganda yang besar, serta dek tengah rata ala Suzuki Spin memberikan kesan yang unik dan berbeda dari skutik lain pada zamannya. Walau tergolong bongsor, Skydrive menawarkan kenyamanan berkendara yang lebih baik dibandingkan produk Suzuki sebelumnya. Suspensi empuk dan handling yang stabil menjadi nilai plus skutik ini.

Namun, di balik kelebihan tersebut, desain Skydrive ternyata kurang diminati oleh masyarakat Indonesia. Bentuknya yang dianggap "wagu" membuat harga bekasnya terjun bebas. Skydrive bekas kini bisa didapatkan dengan harga yang sangat terjangkau, bahkan di bawah Rp7 juta.

Mesin Bertenaga, Bobot Berat Jadi Kendala

Suzuki Skydrive dibekali mesin 125cc yang bertenaga, lebih besar dari kebanyakan skutik lain pada masanya yang rata-rata bermesin 110cc. Tenaga yang besar ini cukup untuk mengimbangi bobotnya yang mencapai 108 kilogram. Namun, bobot yang cukup berat ini juga menjadi salah satu kendala, terutama bagi pengendara dengan postur tubuh kecil. Skydrive terasa kurang lincah saat bermanuver, terutama di tengah kemacetan kota.

Konsumsi bahan bakar Skydrive juga menjadi salah satu pertimbangan bagi konsumen. Skutik ini dikenal lebih boros dibandingkan skutik lain di kelasnya. Selain itu, ketersediaan suku cadang juga menjadi masalah, karena Skydrive sudah tidak diproduksi lagi.

Desain Unik, Fitur Minimalis

Dari segi desain, Skydrive hadir dengan gaya futuristik yang cukup unik. Lekukan-lekukan tajam di sekujur bodinya memberikan kesan yang berbeda. Skydrive menggunakan velg berdiameter 14 inci yang lebih familiar dibandingkan Skywave, sehingga pilihan bannya lebih banyak.

Sayangnya, kelebihan ini tidak diimbangi dengan ruang penyimpanan yang memadai. Bagasi Skydrive tergolong minimalis, hanya cukup untuk menyimpan perkakas dan lap. Bahkan, jas hujan pun tidak bisa masuk ke dalamnya.

Suspensi Empuk, Jok Nyaman

Salah satu kelebihan Skydrive yang patut diacungi jempol adalah suspensinya yang empuk. Bantingan suspensi terasa pas, tidak terlalu lembut seperti Honda dan tidak terlalu keras seperti Yamaha. Joknya juga terasa nyaman, dengan busa yang empuk dan tidak membuat pegal saat berkendara jauh.

Perawatan Skydrive juga terbilang mudah. Cukup rutin mengganti oli dan mengecek kampas rem, skutik ini bisa tetap prima dan terhindar dari masalah serius. Kualitas material dan komponen Suzuki juga terkenal baik dan tahan lama.

Pilihan Menarik di Pasar Motor Bekas

Walaupun memiliki beberapa kekurangan, Suzuki Skydrive bisa menjadi pilihan menarik bagi mereka yang mencari skutik tangguh dengan harga terjangkau. Desainnya yang unik dan kenyamanan berkendara yang ditawarkannya menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar motor lawas. Harga bekas Skydrive yang setara dengan UMR juga membuatnya terjangkau untuk dibeli oleh masyarakat kelas bawah.

Skydrive memang bukan skutik sempurna, namun ia memiliki keunikan yang membuatnya berbeda dari skutik lain. Jika Anda mencari motor harian yang tangguh, nyaman, dan tidak pasaran, Suzuki Skydrive bekas bisa menjadi pertimbangan yang layak. Harganya yang murah, perawatan yang mudah, dan performa yang cukup mumpuni membuat Skydrive tetap eksis di hati para penggemarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini