Jakarta – Pasar mobil bekas kembali menghadirkan kejutan. Kali ini, sebuah SUV mewah, Range Rover, ditawarkan dengan harga yang setara dengan Toyota Kijang Innova varian terendah. Fenomena ini menjadi sorotan, khususnya bagi mereka yang mendambakan mobil premium dengan anggaran terbatas.
Sebuah unit Range Rover Vogue bekas lansiran 2004, berwarna putih, terpampang di salah satu platform jual beli mobil daring. Diler yang berlokasi di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, memasang harga Rp325 juta untuk SUV bongsor tersebut. Harga ini bahkan masih bisa dinegosiasikan, memberikan peluang bagi calon pembeli untuk mendapatkan penawaran yang lebih menarik.
Harga yang mengejutkan ini berbanding terbalik dengan persepsi umum mengenai mobil mewah seperti Range Rover, yang biasanya memiliki banderol harga selangit. Namun, seiring usia kendaraan dan statusnya sebagai mobil bekas, harga SUV asal Inggris ini pun ikut menyesuaikan.
Di sisi lain, harga Kijang Innova memang mengalami penurunan, dipicu oleh insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang diberikan pemerintah. Kebijakan ini mendorong penurunan harga Innova antara Rp21 juta hingga Rp32 juta, tergantung tipe dan varian. Dengan adanya insentif ini, Innova tipe terendah kini dibanderol mulai dari Rp321 jutaan saja, sebuah selisih yang sangat tipis dengan harga Range Rover bekas tersebut.
Penurunan harga Innova ini juga dipengaruhi oleh statusnya sebagai kendaraan rakitan dalam negeri dengan kandungan komponen lokal lebih dari 60%. Hal ini menjadikannya memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif PPnBM, yang pada akhirnya berdampak pada harga jual di pasaran.
Kondisi ini membuka peluang bagi konsumen untuk memilih antara dua opsi yang berbeda segmen, namun dengan harga yang hampir sama. Di satu sisi, Range Rover menawarkan kemewahan, kenyamanan, dan citra prestisius sebuah SUV premium. Di sisi lain, Innova menawarkan kepraktisan, ruang kabin yang luas, serta jaminan suku cadang dan perawatan yang lebih mudah didapat.
Keputusan ada di tangan konsumen. Apakah memilih sensasi berkendara SUV mewah bekas dengan usia yang cukup matang, atau memilih MPV yang lebih baru dengan fitur dan teknologi terkini? Pilihan ini tentunya akan sangat bergantung pada kebutuhan, prioritas, serta gaya hidup masing-masing individu.
Kondisi pasar mobil bekas yang dinamis ini juga menunjukkan bahwa harga mobil tidak selalu terpaku pada harga baru. Faktor usia, kondisi, dan kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi naik turunnya harga kendaraan. Bagi konsumen, ini bisa menjadi momentum untuk mendapatkan kendaraan impian dengan harga yang lebih terjangkau. Namun, tetap diperlukan kehati-hatian dan riset mendalam sebelum memutuskan untuk membeli mobil bekas, agar terhindar dari masalah di kemudian hari.