Jakarta – Kaca film mobil sering dianggap remeh, padahal perannya lebih dari sekadar aksesori pemanis. Selain memberikan privasi dan mengurangi silau matahari, kaca film juga punya andil dalam menjaga suhu kabin tetap nyaman dan meringankan kerja AC. Namun, tahukah Anda bahwa tingkat kegelapan bukanlah satu-satunya faktor penentu efektivitas kaca film?

Banyak yang beranggapan, semakin gelap kaca film, semakin dingin pula kabin mobil. Pendapat ini tidak sepenuhnya salah, namun juga tidak sepenuhnya benar. Tingkat kegelapan memang membantu mengurangi panas yang masuk ke dalam mobil. Namun, menurut Iwan, seorang spesialis otomotif dari bengkel Iwan Motor Honda Auto Clinic, ada faktor lain yang jauh lebih krusial: kualitas kaca film itu sendiri.

"Tingkat kepekatan kaca film memang berpengaruh. Semakin gelap, semakin sedikit panas yang masuk, otomatis kerja AC jadi lebih ringan. Tapi itu hanya salah satu faktor," ujar Iwan. Ia menambahkan, "Yang lebih penting adalah kemampuan kaca film dalam menolak sinar ultraviolet (UV) dan inframerah (IR). Semakin tinggi kualitasnya, semakin besar panas yang bisa ditolak, sehingga kabin lebih adem."

Sinar UV dan IR merupakan dua komponen utama dari radiasi matahari yang menyebabkan panas. Kaca film berkualitas tinggi memiliki lapisan khusus yang mampu memantulkan atau menyerap sinar ini, sehingga panas tidak masuk ke dalam kabin. Hal ini berdampak pada kerja AC yang tidak terlalu berat, yang pada gilirannya bisa menghemat konsumsi bahan bakar.

Meski begitu, pemasangan kaca film tidak boleh asal gelap. Ada aturan yang harus dipatuhi, yaitu Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 439/U/Phb-76 tentang Penggunaan Kaca pada Kendaraan Bermotor. Aturan ini mengatur tingkat kegelapan kaca film agar tidak mengganggu visibilitas pengemudi.

Berikut adalah poin-poin penting dari aturan tersebut:

  • Kaca depan, belakang, dan samping harus terbuat dari bahan yang tidak mudah pecah, tembus pandang dari dua arah, dan tidak mengubah bentuk benda yang terlihat.
  • Kaca film boleh digunakan asalkan tingkat tembus cahayanya minimal 70%.
  • Khusus kaca depan dan belakang, boleh menggunakan kaca film dengan tingkat tembus cahaya minimal 40% pada sepertiga bagian atas kaca.
  • Lapisan berwarna pada kaca film tidak boleh menimbulkan pantulan cahaya yang berlebihan.
  • Dilarang menempelkan sesuatu pada kaca yang dapat mengganggu pandangan pengemudi.

Intinya, memilih kaca film yang tepat bukan sekadar memilih tingkat kegelapan, tapi juga mempertimbangkan kualitasnya. Kaca film yang baik akan memberikan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi bahan bakar. Jadi, jangan hanya terpaku pada tingkat kegelapan, perhatikan juga kualitas kaca film untuk mendapatkan manfaat maksimal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini