Jakarta – Toyota Starlet Kapsul, atau yang akrab disapa Starkap, adalah salah satu hatchback legendaris yang mewarnai jalanan Indonesia di era 90-an. Bentuknya yang membulat dan desainnya yang timeless menjadikannya incaran para penggemar otomotif hingga kini. Starkap bukan sekadar mobil bekas, tapi juga simbol nostalgia yang terus hidup.
Generasi keempat Starlet ini hadir di Indonesia antara tahun 1991 hingga 1998, sebelum digantikan oleh Toyota Yaris. Popularitasnya melampaui pendahulunya, Starlet Kotak, berkat desainnya yang lebih modern dan dinamis.
Dua Kode Bodi, Empat Varian
Di pasar Indonesia, Starlet Kapsul hadir dengan dua kode bodi, yaitu EP80 untuk varian 1.0L dan EP81 untuk 1.3L. Pilihan variannya pun beragam, mulai dari 1.0 XL, 1.3 SE, 1.3 SE Limited, hingga 1.3 SE-G. Masing-masing varian menawarkan spesifikasi dan fitur yang berbeda, menyesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran konsumen saat itu.
Salah satu ciri khas Starkap adalah adanya garnish pada bagian bagasi khusus untuk pasar Jepang dan Indonesia. Hal ini menyebabkan plat nomor belakang dipasang di bumper, berbeda dengan negara lain yang memasangnya di panel bagasi.
Desain Modis yang Tak Lekang Waktu
Starlet Kapsul mengusung desain hatchback yang modis dan tetap terlihat menarik meski sudah berusia lebih dari dua dekade. Mobil ini sejatinya adalah versi hatchback dari sedan Toyota Great Corolla. Starkap bersaing dengan nama-nama besar lainnya, seperti Honda Civic Estilo, Daihatsu Charade Winner, Suzuki Forsa Amenity, dan Mazda Astina.
Tampilan depan Starkap didominasi oleh lampu utama berbentuk trapesium dengan sudut membulat, serta gril berwarna hitam dengan logo Toyota beraksen krom. Sisi sampingnya sederhana dengan side moulding dan spion bulat. Bumpernya juga berlekuk bulat dan ramping, memberi kesan langsing pada mobil ini. Bagian belakangnya, dengan pilar C yang membulat,lah yang memberinya julukan "kapsul".
Interior Sederhana Tapi Fungsional
Masuk ke dalam kabin, kesan yang didapat adalah kesederhanaan khas mobil era 90-an. Dasbornya masih menggunakan material plastik, dengan jok dan doortrim berbahan kain. Konsol tengahnya hanya dilengkapi dengan AC, lighter, tombol hazard, dan head unit single DIN radio-tape. Tidak ada konsol penyimpanan terbuka di antara kursi depan.
Mesin Irit dan Perawatan Murah
Starlet Kapsul mengandalkan mesin Toyota seri E. Tipe XL (EP80) menggunakan mesin 1E 1.000cc karburator, sedangkan tipe SE (EP81) menggunakan mesin 2E 1.300cc karburator. Tipe paling istimewa adalah Starlet Turbo (EP82) dengan mesin 1.300cc DOHC turbocharged.
Salah satu keunggulan Starkap adalah perawatannya yang mudah dan murah, serta konsumsi bahan bakarnya yang cukup irit. Dalam kondisi prima, Starkap dapat mencatatkan konsumsi BBM 11 km/liter di dalam kota dan hingga 15 km/liter di luar kota.
Beragam Tipe dengan Fitur Berbeda
Starlet Kapsul hadir dalam berbagai tipe yang disesuaikan dengan budget konsumen. Tipe XL adalah yang termurah dan paling sederhana, dengan pengapian platina pada model awal dan power window manual. Tipe SE hadir dengan mesin 1.300cc, juga dengan pengapian platina pada keluaran awal dan power window manual.
Tipe SE Limited, yang hanya keluar pada tahun 1991, sudah dilengkapi dengan power window, meskipun masih memakai pengapian platina. Kemudian hadir tipe SE-G yang menawarkan fitur lebih lengkap, seperti pengapian CDI, power window, foglamp, headrest model bolong, setir palang 3, dan tilt steering. Pada model 1995 ke atas, SE-G dilengkapi dengan power steering.
Kekurangan yang Tak Terhindarkan
Sebagai mobil lawas, Starlet Kapsul juga memiliki beberapa kekurangan, terutama karena usia pakai. Salah satunya adalah ketersediaan transmisi manual 5-percepatan saja, padahal versi Jepang dan beberapa negara lain menawarkan opsi transmisi otomatis.
Selain itu, model keluaran awal masih menggunakan platina dalam sistem pengapian yang membutuhkan perawatan rutin. Platina berfungsi menghubungkan dan memutuskan arus listrik, sehingga kondisinya perlu dicek secara berkala agar mobil tetap prima.
Kesimpulan
Toyota Starlet Kapsul adalah hatchback ikonik yang tetap relevan hingga kini. Desainnya yang timeless, mesin yang irit, dan perawatan yang murah menjadikannya incaran para penggemar mobil lawas. Meski memiliki beberapa kekurangan, Starkap tetap menjadi simbol nostalgia dan bagian dari sejarah otomotif Indonesia. Bagi sebagian orang, Starkap bukan sekadar mobil, tapi juga kenangan indah di masa lalu.