JAKARTA – Sebuah video viral di media sosial baru-baru ini memperlihatkan insiden kecelakaan tunggal yang melibatkan sebuah mobil SUV Mitsubishi Pajero Sport di jalan tol. Kecelakaan tersebut diduga kuat akibat aquaplaning, sebuah fenomena yang sering terjadi saat hujan deras. Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang bahaya ngebut saat kondisi jalan basah.
Dalam video yang beredar luas, terlihat jelas Pajero Sport berwarna putih itu terbalik di tengah jalan setelah hilang kendali. Diduga, mobil tersebut sempat menabrak kendaraan lain sebelum akhirnya oleng dan terbalik. Rekaman suara dari perekam video juga menyebutkan bahwa mobil SUV tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dan beberapa kali menyalip kendaraan lain sebelum kecelakaan terjadi. Lokasi kejadian disebut berada di ruas tol yang mengarah dari Bogor menuju Depok, Pamulang, dan Serpong.
Apa Itu Aquaplaning dan Kenapa Berbahaya?
Aquaplaning terjadi ketika lapisan air terbentuk di antara ban dan permukaan jalan. Hal ini menyebabkan ban kehilangan traksi, membuat pengemudi kehilangan kendali atas kendaraan. Kondisi ini sangat berbahaya karena mobil menjadi sulit dikendalikan, bahkan bisa melintir dan terbalik.
Seorang pakar keselamatan berkendara, yang enggan disebutkan namanya, menjelaskan bahwa aquaplaning sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kecepatan kendaraan, ketebalan lapisan air, dan kondisi ban. "Semakin tinggi kecepatan kendaraan, semakin besar risiko aquaplaning," ujarnya. "Kondisi ban yang sudah aus atau tekanan angin kurang juga memperparah risiko tersebut," tambahnya.
Risiko Ngebut Saat Hujan: Bukan Cuma Soal Aquaplaning
Selain aquaplaning, ngebut saat hujan juga meningkatkan risiko kecelakaan karena beberapa faktor lain:
- Jarak Pengereman Lebih Panjang: Permukaan jalan yang basah membuat jarak pengereman menjadi lebih panjang. Pengemudi membutuhkan waktu dan ruang lebih untuk menghentikan kendaraan, sehingga risiko tabrakan meningkat.
- Visibilitas Terbatas: Hujan deras dan cipratan air dari kendaraan lain dapat mengurangi visibilitas pengemudi. Ini membuat pengemudi sulit melihat potensi bahaya di depan.
- Reaksi Melambat: Kondisi jalan yang licin membuat pengemudi harus lebih berhati-hati dan membutuhkan reaksi yang lebih cepat. Namun, seringkali dalam kondisi cuaca buruk, konsentrasi dan reaksi pengemudi justru menurun.
Tips Aman Berkendara Saat Hujan
Agar terhindar dari bahaya kecelakaan saat hujan, perhatikan tips berikut:
- Kurangi Kecepatan: Hal terpenting adalah mengurangi kecepatan kendaraan. Jaga kecepatan di bawah 80 km/jam atau bahkan lebih rendah jika hujan sangat deras.
- Jaga Jarak Aman: Berikan jarak aman yang lebih besar dari kendaraan di depan. Hal ini memberikan Anda lebih banyak waktu dan ruang untuk bereaksi jika terjadi sesuatu yang tidak terduga.
- Periksa Kondisi Ban: Pastikan tekanan angin ban sesuai rekomendasi pabrikan dan kembangan ban masih cukup dalam. Ban yang aus akan sangat rentan terhadap aquaplaning.
- Nyalakan Lampu: Gunakan lampu utama (low beam) untuk meningkatkan visibilitas Anda dan kendaraan lain. Jangan gunakan lampu hazard kecuali dalam kondisi berhenti darurat.
- Hindari Manuver Mendadak: Usahakan untuk tidak melakukan pengereman atau setir mendadak. Manuver mendadak di jalan licin dapat menyebabkan mobil kehilangan kendali.
- Tenang dan Waspada: Selalu fokus dan waspada saat berkendara di kondisi hujan. Jangan terpancing untuk ngebut dan selalu pertimbangkan keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lain.
Insiden yang menimpa Pajero Sport di jalan tol ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Jangan pernah meremehkan bahaya berkendara saat hujan. Dengan selalu berhati-hati dan mematuhi aturan keselamatan lalu lintas, kita dapat mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan.