BMW E34, sedan seri 5 generasi ketiga, hadir sebagai penantang serius Mercedes-Benz W124 di era 90-an. Diproduksi dari tahun 1987 hingga 1996, mobil ini menawarkan kombinasi desain elegan, teknologi canggih, dan performa yang memukau. Meski begitu, popularitasnya di Indonesia tidak semoncer rival senegaranya, Mercy Boxer. Apa yang membuatnya kurang bersinar? Mari kita bedah lebih dalam.
Desain Abadi dan Inovasi Teknologi
BMW E34 mengusung desain khas BMW era 80-90an dengan lampu bulat ganda dan garis-garis tegas. Desain ini tampak abadi dan tetap menarik hingga kini. Tidak hanya soal estetika, BMW juga fokus pada aerodinamika, menghasilkan koefisien drag 0,30 yang meningkatkan stabilitas di kecepatan tinggi. Tersedia dalam varian sedan dan touring (wagon), E34 menawarkan fleksibilitas bagi konsumen. Interiornya juga tidak kalah mewah dengan material berkualitas tinggi seperti kulit dan panel kayu, serta dashboard yang ergonomis.
Performa Mesin yang Bervariasi
BMW E34 menawarkan berbagai pilihan mesin, mulai dari empat silinder hingga V8. Varian 518i menjadi entry level dengan mesin 1.800cc. Sementara 520i menawarkan mesin 6 silinder 2.000cc dengan performa yang lebih bertenaga. Puncak performa berada pada varian 530i dengan mesin V8 3.000cc yang bertenaga 218 hp. Pilihan transmisi pun beragam, mulai dari manual 5-percepatan hingga otomatis 4 dan 5-percepatan.
Fitur Keselamatan Modern di Masanya
BMW E34 tidak hanya menawarkan kemewahan dan performa, tetapi juga fitur keselamatan yang canggih di zamannya. Fitur-fitur seperti ABS (Anti-lock Braking System), airbag pengemudi, sistem suspensi canggih, dan kontrol traksi (opsional) menunjukkan komitmen BMW terhadap keselamatan pengendara.
Mengapa Kalah Populer dari Mercy Boxer?
Meski punya segudang keunggulan, BMW E34 kurang populer dibandingkan Mercy Boxer di Indonesia. Salah satu alasannya adalah masalah built quality yang kurang sesuai dengan iklim tropis. Material interior seperti kulit mudah rusak, plafon sering turun, dan bodi rentan keropos. Selain itu, sistem elektrikal yang kompleks membuat perbaikan menjadi lebih rumit dan mahal.
Kelebihan BMW E34:
- Desain timeless: Tampilan elegan dan agresif yang tak lekang oleh waktu.
- Performa mesin bervariasi: Pilihan mesin dari 4 silinder hingga V8.
- Fitur keselamatan canggih: ABS, airbag, dan sistem suspensi canggih.
- Handling presisi: Sensasi berkendara yang menyenangkan.
- Interior mewah: Material berkualitas tinggi dan desain ergonomis.
Kekurangan BMW E34:
- Built quality kurang cocok untuk iklim tropis: Interior mudah rusak, bodi rentan keropos.
- Sistem elektrikal kompleks: Perbaikan rumit dan mahal.
- Populasi minim: Sulit mencari spare part dan bengkel spesialis.
- Kurang populer dibanding Mercy Boxer: Harga jual kembali lebih rendah.
Kesimpulan
BMW E34 adalah sedan mewah yang menawarkan kombinasi desain, performa, dan teknologi yang unggul di zamannya. Namun, masalah built quality dan kompleksitas sistem elektrikalnya membuatnya kurang populer di Indonesia dibandingkan rival-rivalnya. Meski begitu, bagi penggemar BMW, E34 tetap menjadi salah satu sedan klasik yang menarik untuk dikoleksi atau sekadar dinikmati sensasi berkendaranya. Apakah Anda tertarik untuk memiliki salah satu legenda otomotif Jerman ini?