Popularitas mobil listrik terus meroket, bukan hanya karena alasan ramah lingkungan, tetapi juga karena biaya operasional yang lebih hemat. Namun, anggapan bahwa mobil listrik bebas perawatan adalah keliru. Meski komponennya tak seruwet mobil konvensional, pemilik mobil listrik tetap harus cermat merawat kendaraannya, terutama baterai.
Komponen utama mobil listrik meliputi motor listrik, sistem penggerak, baterai, dan sistem komputer pengatur kelistrikan. Berbeda dengan mobil berbahan bakar minyak, mobil listrik tak perlu penggantian oli mesin secara rutin. Fokus perawatan lebih pada kondisi ban, filter AC, dan radiator pendingin baterai serta motor.
Biaya kepemilikan mobil listrik memang tergolong tinggi di awal, tetapi biaya perawatannya jauh lebih rendah dalam jangka panjang. Salah satu kunci untuk menjaga performa dan umur pakai mobil listrik adalah dengan memperhatikan kondisi baterai.
Pantangan Baterai Mobil Listrik
- Jangan Biarkan Baterai Kosong Lama: Sel baterai bisa rusak jika dibiarkan kosong dalam waktu lama.
- Hindari Mengemudi Saat Baterai di Bawah 20%: Hal ini dapat membebani dan memperpendek umur baterai.
- Hindari Pengisian Daya Berlebihan (Overcharging): Mengisi daya hingga 100% terus-menerus tidak disarankan. Idealnya, jaga level baterai antara 20% hingga 80% untuk penggunaan sehari-hari. Overcharging dapat mempercepat degradasi baterai.
Pentingnya Slow Charging
Baterai lithium-ion pada mobil listrik umumnya dirancang untuk bertahan lebih dari 8 tahun. Namun, usia pakai bisa lebih pendek jika metode pengisian daya tidak tepat. Mobil listrik biasanya menawarkan opsi slow charging (arus AC) dan fast charging (arus DC).
- Slow Charging Lebih Disarankan: Meskipun membutuhkan waktu lebih lama, slow charging di rumah lebih aman untuk kesehatan sel baterai. Pastikan sumber listrik di rumah stabil.
- Batasi Penggunaan Fast Charging: Fast charging sebaiknya digunakan hanya saat kondisi mendesak. Baterai idealnya dalam kondisi kosong sebelum diisi dengan mode cepat.
Perawatan Lainnya
- Oli Speed Reducer: Mobil listrik juga menggunakan oli pada speed reducer, komponen yang mirip transmisi. Penggantian oli ini tidak sesering mobil konvensional karena tidak terpapar panas berlebihan.
- Cairan Radiator: Radiator pada mobil listrik berfungsi mendinginkan baterai dan motor listrik. Periksa secara rutin level cairan pendingin dan ganti sesuai jadwal yang direkomendasikan, biasanya sekitar 15.000 km atau satu tahun.
- Rem dan Ban: Sistem pengereman pada mobil listrik sangat vital karena sebagian besar bekerja otomatis. Perhatikan kondisi minyak rem dan kampas rem. Rotasi ban secara teratur juga penting untuk menjaga keausan yang merata.
- Parkir yang Sejuk: Hindari parkir di tempat terbuka di bawah terik matahari dalam waktu lama. Suhu tinggi dapat merusak baterai. Jika terpaksa, gunakan cover mobil yang mampu menangkal panas.
Mobil listrik memang menawarkan efisiensi dan kemudahan, namun tetap membutuhkan perhatian khusus. Dengan perawatan yang tepat, performa dan umur pakai mobil listrik akan tetap terjaga. Jangan hanya fokus pada biaya operasional yang hemat, tetapi juga perhatikan detail perawatan yang sederhana namun krusial.