Jakarta – Nama Yamaha Vixion mungkin tak lagi sepopuler dulu di kalangan anak muda. Namun, jangan lupakan bahwa motor sport 150cc ini pernah menjadi penguasa jalanan Indonesia. Kisahnya adalah tentang inovasi, popularitas, dan bagaimana selera pasar bisa berubah dengan cepat.
Sebelum era skutik bongsor seperti NMax mendominasi, Vixion adalah raja di kelasnya. Lahir pada 2007, ia bukan sekadar motor sport biasa. Vixion adalah motor pertama di Indonesia yang mengadopsi teknologi injeksi. Langkah ini adalah gebrakan besar di masa itu, ketika motor sport masih berkutat dengan sistem karburator. Desainnya pun segar, menawarkan gaya naked sport yang berbeda dari pesaingnya. Tak heran, Vixion langsung mencuri perhatian dan menjadi idola banyak orang, terutama mereka yang ingin naik kelas dari bebek sport seperti Jupiter MX.
Vixion hadir di saat tren motor sport "bapak-bapak" mulai meredup. Ia hadir sebagai angin segar, menawarkan desain yang lebih modern dan sporty. Mesin injeksinya pun lebih irit dan bertenaga dibandingkan motor sport 150cc karburator. Data menunjukkan, Vixion generasi awal, yang menggunakan mesin 3C1 turunan Jupiter MX, mampu menyemburkan tenaga 14,8 hp dengan torsi 13,1 Nm.
Kehadiran Vixion tidak hanya mengubah pasar motor sport, tetapi juga memberikan identitas baru bagi anak muda. Dengan sasis Deltabox yang dulu identik dengan motor sport premium, Vixion tampil lebih kokoh dan mantap. Lima tahun pertama kehadirannya, Vixion berhasil terjual sekitar 1 juta unit, membuktikan betapa besarnya animo masyarakat terhadap motor ini.
Meskipun sempat mengalami facelift pada 2010 dengan perubahan desain lampu depan dan striping, Vixion generasi pertama tetap menjadi primadona. Namun, persaingan ketat tidak bisa dihindari. Pada 2012, Yamaha meluncurkan New Vixion Lightning (NVL), generasi kedua yang hadir dengan perubahan desain signifikan. Bentuk tangki, lampu depan, hingga swing arm dibuat lebih modern dan macho. Bahkan, NVL mendapat julukan "Vixion Shinchan" karena bentuk lampu depannya yang unik.
NVL juga membawa peningkatan performa dengan mesin berkode 1PA, berkapasitas 150cc 4 Langkah, 4 Valve SOHC yang lebih bertenaga, menghasilkan 16,4 hp dan torsi 14,5 Nm. Namun, mesin ini dikenal sedikit lebih boros oli dibanding generasi sebelumnya. Lalu pada 2015, Yamaha kembali meluncurkan New Vixion Advance, yang merupakan facelift dari NVL. Perubahan kali ini fokus pada desain yang lebih agresif, terutama di bagian headlamp dan shroud.
Sayangnya, keperkasaan Vixion mulai meredup seiring munculnya rival-rival baru, terutama Honda CB150R. Puncaknya, pada 2017, Vixion harus merelakan takhta raja sport 150cc kepada CB150R. Meski begitu, Yamaha tidak menyerah. Pada tahun yang sama, mereka meluncurkan All New Vixion dan Vixion R.
Generasi ketiga ini hadir dengan desain yang lebih futuristik, lampu LED, dan panel instrumen LCD yang canggih. Yang paling menarik, Vixion R hadir dengan mesin 155,1cc yang sama dengan All New R15, serta fitur Assist & Slipper Clutch. Ini adalah pertama kalinya Vixion dibekali fitur tersebut, membuat pengoperasian kopling lebih ringan dan perpindahan gigi lebih halus.
Perbedaan mendasar antara All New Vixion dan Vixion R terletak pada mesin. Vixion standar menggunakan mesin 149,8cc, sementara Vixion R menggunakan mesin 155,1cc. Desain knalpot dan panjang sumbu roda juga berbeda.
Meski sudah berinovasi dengan berbagai fitur baru, sebagian orang menilai teknologi mesin SOHC pada Vixion sudah ketinggalan zaman dibandingkan pesaingnya yang sudah menggunakan DOHC. Namun, Yamaha tetap mempertahankan ciri khas mesin SOHC yang dikenal mudah dimodifikasi.
Kini, Vixion masih dijual oleh Yamaha. Namun, preferensi konsumen sudah banyak berubah ke skutik yang dinilai lebih praktis. Desain Vixion generasi terakhir pun dianggap kurang menarik dibanding generasi sebelumnya, seolah mengalami degradasi dari waktu ke waktu.
Kisah Yamaha Vixion adalah pengingat bahwa kesuksesan tidaklah abadi. Vixion telah memberikan warna tersendiri dalam sejarah otomotif Indonesia, dan akan selalu dikenang sebagai motor sport 150cc yang pernah merajai jalanan. Ia adalah simbol dari inovasi dan perubahan selera pasar yang dinamis.