JAKARTA – Punya rencana untuk ganti merek oli mesin mobil? Boleh-boleh saja, tapi jangan asal tuang. Para ahli pelumas otomotif mengingatkan ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar performa kendaraan tetap optimal dan mesin tidak bermasalah.
Pertama, dan ini yang paling krusial, pastikan jenis oli yang dipilih sesuai dengan spesifikasi kendaraan Anda. Jangan terpaku pada merek atau harga mahal. "Lihat buku panduan kendaraan, oli yang paling cocok adalah yang sesuai dengan panduan," ungkap seorang praktisi pelumas. Standar kualitas oli seperti SAE, API Service, dan JASO juga wajib dicek di kemasan. Standar ini akan memberikan gambaran awal mengenai kualitas oli yang dipilih.
"Memang, soal ‘jeroan’ oli, tidak semua orang tahu persis bagaimana oli itu dibuat. Apakah benar-benar dari fresh oil, atau proses pembuatannya konvensional atau otomatis. Tapi, kalau bicara merek-merek besar, biasanya ada jaminan kualitas karena sudah melalui uji yang ketat," imbuhnya.
Hal kedua yang tak kalah penting adalah soal pengurasan oli lama sebelum mengganti dengan merek baru. Ini seringkali diabaikan, padahal sangat penting. "Setiap merek oli punya kandungan aditif yang berbeda-beda, tujuannya pun bisa beragam," jelas seorang pakar pelumas lainnya. Aditif antioksidan dan detergen misalnya, bisa saja berbeda formula antar merek.
Sisa oli lama, meskipun hanya sedikit, bisa mengganggu kestabilan aditif pada oli baru. "Biasanya masih ada sisa sekitar 5 persen. Ini bisa memengaruhi performa oli baru," terangnya.
Lantas, bagaimana solusinya? "Lakukan flushing atau pengurasan terlebih dulu. Gunakan oli baru yang akan kita pakai sebagai oli ‘pengorbanan’ untuk proses flushing. Dengan cara ini, sisa oli lama benar-benar bersih dan oli baru bisa bekerja maksimal," pungkasnya. Dengan begitu, Anda bisa tenang saat berganti merek oli tanpa khawatir dengan efek negatifnya pada mesin mobil kesayangan.