Oli adalah nyawa kendaraan bermotor, dan penggantian rutin adalah ritual wajib bagi pemilik mobil. Umumnya, pabrikan menyarankan penggantian oli setiap 6 bulan atau 10.000 km, mana yang tercapai lebih dulu. Namun, tahukah Anda bahwa patokan ini tidak selalu akurat? Ada faktor lain yang sering terabaikan, yang bisa membuat interval penggantian oli mobil Anda perlu disesuaikan.

Seperti yang diungkapkan seorang ahli pelumas, kualitas oli akan menurun seiring waktu dan pemakaian. Jika diabaikan, dampak buruk pada mesin mobil bisa terjadi di kemudian hari. Namun, bukan hanya jarak tempuh dan waktu yang berpengaruh. Kondisi lalu lintas dan jalan yang dilalui sehari-hari juga memegang peranan penting dalam menentukan masa pakai oli.

Mobil yang sering terjebak macet, misalnya, memiliki beban kerja mesin yang lebih berat. Meski roda tidak berputar, mesin tetap bekerja menghasilkan tenaga. Panasnya cuaca di siang hari dan sering berhenti di lampu merah juga menambah tekanan pada mesin. Akibatnya, kualitas oli bisa menurun lebih cepat daripada mobil yang lalu lintasnya lancar.

"Meskipun roda tidak bergulir, mesin tetap bekerja dan menghasilkan tenaga saat macet. Belum lagi panasnya jalanan dan seringnya berhenti di lampu merah. Ini membuat beban kerja mesin semakin berat," ujar seorang spesialis otomotif.

Oleh karena itu, pemilik mobil yang sering mengalami kemacetan disarankan untuk lebih sering mengecek volume oli. Caranya cukup mudah, yaitu dengan melihat dipstick atau tongkat pengukur oli. Jika level oli sudah di bawah batas minimum, atau jika sudah lebih dari dua bulan sejak penggantian oli terakhir, sebaiknya segera lakukan penggantian oli, bukan hanya menambahkannya saja.

Hal ini menjadi lebih penting lagi jika mobil Anda sudah berusia di atas lima tahun. Mesin mobil yang lebih tua cenderung memiliki toleransi yang lebih rendah terhadap oli yang sudah tidak prima.

Selain itu, pemilihan oli yang tepat juga sangat krusial. Pastikan Anda memilih oli sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil. Jangan tergoda untuk mengganti oli sintetis dengan oli mineral yang lebih murah, jika pabrikan merekomendasikan oli sintetis. Penggunaan oli yang tidak sesuai spesifikasi bisa menimbulkan efek buruk jangka panjang pada mesin mobil.

Oli dengan teknologi canggih juga patut dipertimbangkan. Beberapa produk pelumas kini dilengkapi dengan formulasi khusus, seperti teknologi nano, yang mampu melindungi mesin dan membersihkannya secara menyeluruh hingga celah terkecil.

Jadi, jangan lagi terpaku pada patokan 6 bulan atau 10.000 km. Pertimbangkan juga faktor kondisi lalu lintas, usia mobil, dan spesifikasi oli yang tepat. Dengan begitu, mesin mobil Anda akan tetap awet dan performanya terjaga. Jangan sampai oli menjadi masalah, karena seringkali kerusakan mobil bermula dari hal yang satu ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini