Jakarta – Kecelakaan akibat aquaplaning kembali menjadi sorotan setelah insiden yang melibatkan sebuah Mitsubishi Pajero Sport di Tol Cijago. Peristiwa ini mengingatkan kita semua akan bahaya aquaplaning, terutama di musim penghujan. Namun, tahukah Anda bahwa lebar tapak ban bisa menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko aquaplaning?

Aquaplaning, atau yang sering disebut sebagai "hydroplaning," terjadi ketika ban kendaraan kehilangan traksi akibat lapisan air yang terbentuk antara ban dan permukaan jalan. Mobil seolah melayang di atas air, sehingga pengemudi kehilangan kendali. Kondisi ini sangat berbahaya dan seringkali menyebabkan kecelakaan serius.

Selama ini, kita mengenal faktor seperti genangan air, kondisi ban yang sudah aus, dan tekanan ban yang tidak sesuai sebagai penyebab aquaplaning. Namun, faktanya, lebar tapak ban juga memiliki peran signifikan. Menurut ahli ban, ban yang lebih lebar memang memiliki keunggulan dalam hal cengkeraman di kondisi jalan kering. Akan tetapi, dalam kondisi basah, ban lebar justru bisa menjadi bumerang.

"Ban yang lebih lebar memiliki bidang kontak yang lebih luas dengan jalan," jelas seorang pakar ban terkemuka. "Meskipun hal ini meningkatkan cengkeraman saat kering, saat jalan basah, ia membutuhkan usaha lebih besar untuk memindahkan air."

Permukaan ban yang lebih lebar memungkinkan lebih banyak air terperangkap di bawahnya. Saat ban berputar, ia harus "mengibas" air agar tidak menghalangi kontak dengan jalan. Pada ban lebar, tekanan air di bawah ban bisa sangat tinggi, sehingga air tidak dapat keluar dengan cukup cepat. Akibatnya, ban kehilangan kontak dengan jalan dan terjadilah aquaplaning.

Lalu, bagaimana cara kita menghindari risiko aquaplaning? Berikut beberapa tips penting yang perlu Anda perhatikan:

  1. Periksa Kondisi Ban: Pastikan ban mobil Anda memiliki kedalaman tapak yang memadai. Ban yang sudah aus akan lebih mudah kehilangan traksi di jalan basah.
  2. Jaga Tekanan Ban: Periksa tekanan ban secara rutin dan pastikan sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Tekanan ban yang tidak sesuai dapat meningkatkan risiko aquaplaning.
  3. Sesuaikan Kecepatan: Kurangi kecepatan saat berkendara di jalan basah, terutama saat hujan deras. Kecepatan tinggi dapat meningkatkan risiko aquaplaning.
  4. Hindari Manuver Mendadak: Hindari melakukan pengereman atau putar kemudi secara mendadak di jalan basah. Manuver yang tiba-tiba dapat memicu hilangnya kendali.
  5. Perhatikan Genangan Air: Berhati-hatilah saat melintasi genangan air. Jika memungkinkan, hindari genangan air yang dalam.

Dengan memahami faktor-faktor penyebab aquaplaning dan mengikuti tips di atas, kita dapat meningkatkan keamanan berkendara, terutama di musim hujan. Ingat, keselamatan adalah prioritas utama. Jangan remehkan risiko aquaplaning dan selalu berhati-hati di jalan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini