Jakarta – Hujan deras memang kerap membawa masalah bagi pengemudi, salah satunya adalah aquaplaning. Kondisi ini bukan hanya ancaman di jalan tol dengan kecepatan tinggi, tetapi juga bisa terjadi di jalan raya biasa yang tergenang air.

Belum lama ini, sebuah video viral di media sosial menampilkan mobil Pajero Sport terbalik di Tol Cijago setelah diduga mengalami aquaplaning. Kejadian ini menjadi pengingat betapa berbahayanya kondisi ini. Lantas, apa sebenarnya aquaplaning dan bagaimana cara menghindarinya?

Aquaplaning terjadi ketika ban mobil kehilangan traksi dengan permukaan jalan akibat lapisan air yang menumpuk di antara ban dan jalan. Direktur sebuah pusat pelatihan mengemudi, Roslianna Ginting menjelaskan bahwa ban belakang mobil akan terasa "membuang" karena hilangnya kontak dengan aspal.

Kondisi ini biasanya dipicu oleh beberapa faktor. Pertama, kecepatan tinggi di atas 70 km/jam, dimana ban tidak mampu lagi membuang air secara efektif. Kedua, kondisi ban yang sudah tidak prima, seperti kembangan yang tipis, juga menjadi pemicu karena tidak mampu menyalurkan air dengan baik. Kombinasi kedua faktor ini bisa sangat berbahaya.

Saat aquaplaning terjadi, mobil akan terasa melayang dan sulit dikendalikan. Reaksi pengemudi pada kondisi ini sangat penting. Alih-alih panik, Roslianna menyarankan untuk tidak melakukan pengereman atau menambah kecepatan secara tiba-tiba.

"Lepaskan kaki dari pedal gas dan rem, kemudian arahkan kemudi perlahan ke arah yang ingin kita tuju," jelasnya. Gerakan kemudi yang mendadak justru bisa memperparah kondisi dan membuat mobil semakin tidak terkendali.

Lantas, bagaimana cara mencegah aquaplaning? Selain selalu berhati-hati saat berkendara di jalan yang basah, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  1. Periksa Kondisi Ban: Pastikan ban mobil dalam kondisi baik, dengan kembangan yang masih tebal dan tekanan angin yang sesuai standar. Ban yang sudah aus lebih rentan mengalami aquaplaning.
  2. Kurangi Kecepatan: Jangan memaksakan kecepatan tinggi saat hujan. Kurangi kecepatan secara bertahap saat memasuki genangan air.
  3. Jaga Jarak Aman: Hindari mengikuti mobil lain terlalu dekat. Ini memberi Anda lebih banyak waktu untuk bereaksi jika terjadi aquaplaning.
  4. Hindari Genangan Air: Jika memungkinkan, hindari melewati genangan air yang dalam. Carilah jalur lain yang lebih aman.
  5. Perhatikan Kondisi Cuaca: Pantau ramalan cuaca dan hindari perjalanan jika kondisi cuaca diperkirakan buruk.

Aquaplaning adalah bahaya nyata yang bisa terjadi pada siapa saja. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah pencegahan, kita bisa meminimalisir risiko kecelakaan akibat kondisi ini. Ingat, keselamatan adalah prioritas utama. Jangan sampai menyesal karena lalai.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini