Jakarta – Membeli mobil bekas adalah opsi menarik untuk mendapatkan kendaraan dengan harga lebih bersahabat. Namun, pertanyaan klasik selalu muncul: mana yang lebih menguntungkan, mobil bekas bermesin diesel atau bensin? Jawabannya ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan. Dua jenis mesin ini punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pilihan terbaik sangat bergantung pada kebutuhan serta gaya hidup Anda.
Diesel: Torsi Kuat dan Irit, Tapi…
Mesin diesel seringkali dipandang sebagai raja jalan jauh dan pengangkut beban berat. Hal ini bukan tanpa alasan. Tenaga puntir (torsi) yang besar pada mesin diesel memang unggul saat melibas tanjakan atau membawa muatan. Soal efisiensi bahan bakar, diesel juga cenderung lebih irit dibandingkan mesin bensin dalam kondisi yang sama.
"Mobil diesel itu torsinya badak, buat nanjak atau angkut-angkut barang lebih enak. Irit bensinnya juga jadi nilai tambah," ujar salah seorang pedagang mobil bekas di Jakarta Barat.
Namun, perlu diingat bahwa mobil diesel juga punya ‘PR’ dalam hal perawatan. Mesin diesel umumnya membutuhkan perhatian ekstra, mulai dari penggantian oli yang lebih sering hingga perawatan sistem injeksi bahan bakar yang lebih rumit. Biaya perbaikan mesin diesel juga seringkali lebih mahal.
Bensin: Halus dan Responsif, Lebih Ramah Dompet?
Sementara itu, mobil bensin lebih disukai karena suara mesin yang lebih halus dan responsivitas yang lebih baik. Untuk penggunaan harian dalam kota, mesin bensin menawarkan kenyamanan yang lebih baik.
"Kalau buat dipakai sehari-hari di dalam kota, mobil bensin lebih enak. Suara mesin lebih halus, akselerasi juga lebih gesit," kata seorang pemilik showroom mobil bekas di bilangan Jakarta Pusat.
Selain itu, perawatan mesin bensin cenderung lebih mudah dan murah dibandingkan mesin diesel. Namun, kelemahan mobil bensin adalah konsumsi bahan bakar yang lebih boros, terutama saat digunakan dalam kondisi macet atau perjalanan jauh.
Kondisi Mobil Bekas Faktor Penentu Utama
Terlepas dari jenis mesinnya, para ahli sepakat bahwa kondisi dan riwayat perawatan mobil bekas adalah faktor penentu utama. Pembeli wajib melakukan pemeriksaan menyeluruh sebelum memutuskan untuk membeli mobil bekas.
"Diesel atau bensin, semuanya bisa awet dan menguntungkan kalau dirawat dengan baik. Paling penting itu kondisi mobilnya, jangan sampai beli kucing dalam karung," kata seorang penjual mobil bekas.
Oleh karena itu, jangan terpaku pada jenis mesin saja. Pastikan Anda memeriksa kondisi mesin, transmisi, sistem rem, dan komponen lainnya secara teliti sebelum memutuskan untuk membeli.
Pilih yang Mana? Kembali ke Kebutuhan!
Pada akhirnya, keputusan antara memilih mobil diesel bekas atau bensin bekas kembali ke kebutuhan dan preferensi Anda. Jika Anda sering menempuh perjalanan jauh dan membawa beban berat, mobil diesel bisa menjadi pilihan yang lebih ekonomis. Namun, jika Anda lebih mengutamakan kenyamanan dan penggunaan dalam kota, mobil bensin mungkin lebih cocok.
Penting untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis mesin, serta kondisi dan riwayat perawatan mobil bekas yang Anda incar. Jangan terburu-buru dan lakukan riset yang cermat agar Anda mendapatkan mobil bekas yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda.