JAKARTA – Sebuah insiden menarik terjadi ketika seorang polisi lalu lintas menghentikan pengendara motor gede (moge) Ducati di tengah kepadatan lalu lintas. Awalnya, petugas menduga suara knalpot yang menggelegar berasal dari modifikasi ilegal, namun ternyata ada alasan lain di balik deru mesin motor asal Italia itu.

Petugas kepolisian, yang sedang gencar melakukan penertiban knalpot bising menjelang tahun baru, mengira moge tersebut menggunakan knalpot modifikasi yang melanggar aturan. Pengendara kemudian diminta menepi untuk pemeriksaan dokumen dan kondisi kendaraan. Namun, alangkah terkejutnya polisi saat mengetahui bahwa knalpot yang digunakan adalah knalpot asli bawaan pabrik.

Setelah memastikan tak ada pelanggaran, polisi tersebut meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. "Maaf ganggu perjalanannya, berapa cc ini? Oh tak kira modifan. Pelat nomornya juga cantik. Menjelang tahun baru, knalpot brong enggak boleh ya. Mohon maaf ya," ucap polisi tersebut, menunjukkan sikap profesional dan ramah.

Motor Ducati yang dicegat tersebut memiliki mesin berkapasitas 950 cc. Suara knalpot moge ini memang terdengar lebih keras dan unik dibandingkan motor lain pada umumnya. Sesekali, suara mesin bahkan terdengar seperti ketukan atau gesekan logam. Hal ini memunculkan pertanyaan: apa yang menyebabkan suara khas ini?

Dito Mulyawadi, Aftersales Manager Ducati Indonesia, menjelaskan bahwa ada dua faktor utama yang menyebabkan suara bising pada mesin Ducati. "Jadi ada dua faktor, karena konstruksi mesin dari sistem -nya yang kita bilang Desmodromic. Lalu kedua dari kopling keringnya,” ujar Dito.

Sistem Desmodromic adalah mekanisme buka tutup klep yang unik pada mesin Ducati. Berbeda dengan motor lain yang menggunakan per klep, Ducati menggunakan dua cam (noken as) untuk mengatur klep, satu untuk membuka dan satu lagi untuk menutup. Hal ini menghasilkan suara yang lebih berisik, terutama pada putaran mesin tinggi.

Faktor kedua adalah penggunaan kopling kering. Berbeda dengan kopling basah yang terendam oli, kopling kering Ducati berada di luar dan menghasilkan gesekan yang lebih besar. Gesekan ini pun turut berkontribusi pada suara bising yang menjadi ciri khas moge asal Italia ini.

"Kopling kering itu paling berisik, karena koplingnya ada di luar, tidak terendam oli. Ada banyak gesekan di situ otomatis akan berisik. Kalau di lampu merah memang malu banget, tapi bagi kopling kering keren,” imbuh Dito.

Insiden ini menjadi pembelajaran bahwa tidak semua suara bising knalpot berasal dari modifikasi ilegal. Teknologi dan desain mesin juga dapat menjadi penyebab suara yang khas dan berbeda. Kejadian ini juga menyoroti pentingnya pemahaman mendalam tentang spesifikasi kendaraan, baik bagi pemilik maupun aparat penegak hukum.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini