Suzuki Swift, hatchback yang sempat menjadi primadona di kalangan anak muda Indonesia, memang menyimpan daya tarik tersendiri. Mobil ini bukan sekadar kendaraan, tapi juga bagian dari sejarah otomotif Tanah Air. Lalu, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, masihkah Swift layak untuk dipertimbangkan di pasar mobil bekas saat ini?
Perjalanan Panjang Si Lincah dari Jepang
Debut Swift di Indonesia pada 2005 langsung mencuri perhatian. Diimpor langsung dari Jepang, Swift hadir dengan dua varian, GT dan GL. Sambutan hangat dari masyarakat mendorong Suzuki Indonesia untuk memproduksinya secara lokal mulai tahun 2007, dengan sentuhan facelift yang disesuaikan selera pasar.
Sayangnya, Swift lokal hanya hadir dengan mesin 1.500cc, berbeda dengan pilihan mesin global yang lebih bervariasi, termasuk opsi diesel. Varian-varian seperti ST, GT2, dan GTS sempat meramaikan pasar sebelum akhirnya generasi kedua Swift hadir secara global pada 2010.
Namun, nasib berkata lain. Alih-alih memproduksi generasi kedua, Suzuki Indonesia justru menghentikan produksi Swift pada 2012 dan lebih fokus pada Ertiga yang saat itu sedang naik daun. Meskipun begitu, Swift generasi kedua tetap dijual secara CBU (Completely Built Up), meski penjualannya tak lagi menggigit.
Suzuki tak menyerah. Swift Sport yang diimpor langsung dari Jepang dihadirkan untuk memenuhi hasrat para penggemar mobil performa. Puncaknya, generasi ketiga Swift hadir pada 2017 secara global. Namun, lagi-lagi, Suzuki Indonesia memilih untuk tidak membawanya dan lebih memilih Baleno hatchback sebagai pengganti.
Kelebihan yang Membuatnya Tetap Dicari
Meski usianya tak lagi muda, Swift masih punya daya tarik tersendiri. Salah satu keunggulannya adalah desain yang tak lekang oleh waktu. Tampilan membulat yang menjadi ciri khas Swift tetap terlihat stylish dan sporty, terlepas dari generasi mana pun.
Selain itu, mesin Swift dikenal bandel dan mudah perawatannya. Jaringan bengkel resmi Suzuki yang tersebar luas juga menjadi nilai tambah tersendiri. Untuk varian GS dan GX, mesin 1.300cc-nya cukup mumpuni untuk penggunaan sehari-hari dengan konsumsi bahan bakar yang terbilang irit. Sementara, varian Sport dengan mesin 1.600cc jelas menawarkan pengalaman berkendara yang lebih menyenangkan.
Kekurangan yang Perlu Jadi Pertimbangan
Namun, seperti halnya kendaraan lain, Swift juga punya beberapa kelemahan. Konsumsi bahan bakarnya, meskipun tidak boros, dinilai kurang hemat jika dibandingkan dengan kompetitor di kelasnya. Hal ini disebabkan oleh kapasitas mesinnya yang cenderung lebih besar.
Fakta bahwa Swift tidak lagi diproduksi di Indonesia juga menjadi perhatian. Ketersediaan sparepart bisa menjadi kendala dan harganya pun bisa lebih mahal. Selain itu, harga jual kembali Swift juga cenderung kurang stabil dibandingkan dengan model hatchback lain dari merek Jepang lainnya.
Kesimpulan: Pilihan Menarik dengan Catatan
Suzuki Swift adalah hatchback dengan karakter yang kuat. Desainnya yang ikonik, mesin yang bandel, dan jaringan purna jual yang terpercaya menjadikannya pilihan menarik di pasar mobil bekas.
Namun, calon pembeli juga perlu mempertimbangkan konsumsi bahan bakar, ketersediaan sparepart, dan harga jual kembali. Jika Anda mencari mobil dengan desain unik, performa yang cukup, dan siap untuk merawatnya dengan baik, maka Swift bisa menjadi pilihan yang patut dipertimbangkan. Tapi ingat, lakukan riset mendalam dan periksa kondisi mobil secara seksama sebelum memutuskan untuk membelinya.