Era 90-an, Suzuki menggebrak pasar otomotif Indonesia dengan tiga jagoan SUV yang sekilas mirip: Vitara, Escudo, dan Sidekick. Ketiganya berbasis sama, namun dipasarkan dengan target dan fitur yang berbeda. Uniknya, Indonesia jadi satu-satunya negara yang menjual ketiganya sekaligus. Bagaimana bisa?
Basis Sama, Tujuan Berbeda
Ketiga mobil ini lahir dari platform yang sama, berkode bodi SB416. Suzuki awalnya ingin menghadirkan SUV modern yang lebih mewah dan lapang dibanding Jimny atau Katana. Vitara menjadi model pertama yang masuk Indonesia pada tahun 1992. Vitara hadir dengan penggerak 4×4 dan fitur lengkap, menyasar konsumen yang mencari SUV tangguh dan nyaman.
Vitara hadir dengan dua pilihan trim: JX dan JLX. Perbedaan terletak pada kelengkapan fitur. Tipe JX hanya memiliki power steering dan central lock, sementara JLX hadir dengan fitur elektrik mirror, pengatur AC dengan heater, wiper belakang, defogger, body stripe, hingga side mould. Mesin yang diusung adalah G16A karburator 1.600cc 4 silinder, kemudian di-update dengan mesin injeksi G16B 16 katup pada tahun 1996.
Escudo: Versi Lebih Terjangkau
Karena pajak mobil 4×4 yang tinggi membuat Vitara kurang laku, Suzuki meluncurkan Escudo pada 1994. Escudo hadir dengan penggerak 4×2, sehingga harganya lebih terjangkau. Langkah ini terbukti sukses, Escudo langsung laris manis di pasaran. Fiturnya pun cukup lengkap dibandingkan pesaingnya saat itu.
Secara spesifikasi, Escudo mirip dengan Vitara, namun tanpa penggerak 4×4 dan awalnya masih menggunakan mesin G16A karburator. Pilihan trim JX dan JLX juga masih tersedia. Pada pertengahan 1995, Escudo mendapat facelift dengan perubahan pada dashboard, setir, dan grill depan. Kemudian muncul versi Nomade dengan tampilan lebih sporty.
Sidekick: Pilihan Paling Ekonomis
Jika Vitara dan Escudo menyasar kelas menengah ke atas, maka Sidekick hadir pada 1995 sebagai versi paling ekonomis. Tampilannya sekilas mirip Escudo, namun dengan penurunan fitur dan material interior. Tujuannya jelas: menekan harga jual.
Sidekick tidak dilengkapi AC, jam digital, central door lock, power window, electric mirror, radio tape, center console, heater, wiper belakang, defoger, side mould dan body stripe. Interior juga menggunakan material yang lebih sederhana. Jok menggunakan bahan katun mirip karung, door trim juga dibuat lebih sederhana. Bumper pun berwarna hitam doff, bukan sewarna body.
Meskipun fiturnya minim, Sidekick tetap diminati karena harganya yang paling terjangkau dibanding dua saudaranya. Mesin yang digunakan tetap sama: G16A 1.6 liter SOHC berkarburator Mikuni.
Fenomena Unik di Indonesia
Di negara lain, trio SUV ini dijual dengan satu nama saja: Escudo (Jepang), Vitara (Eropa, Amerika Latin, Australia), atau Sidekick (Amerika Serikat). Namun, hanya di Indonesia ketiganya dipasarkan secara bersamaan.
Suzuki Indomobil melakukan diferensiasi segmentasi untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Vitara untuk konsumen yang mencari SUV tangguh dengan fitur lengkap, Escudo untuk konsumen yang menginginkan SUV dengan harga lebih terjangkau, dan Sidekick untuk konsumen yang mencari SUV paling ekonomis.
Strategi ini terbukti berhasil. Trio SUV Suzuki ini menjadi ikon di era 90-an, dan sampai sekarang masih banyak dicari penggemar otomotif. Dengan sejarah uniknya, Indonesia memang memiliki cerita tersendiri untuk para SUV legendaris ini.