Jakarta – Aki motor tekor, masalah klasik yang kerap bikin jengkel pengendara. Tak jarang, pagi hari yang seharusnya diawali dengan lancar malah jadi drama karena motor susah dinyalakan. Jangan buru-buru menyalahkan aki, bisa jadi ada "biang kerok" lain yang perlu diperiksa.

Fenomena aki tekor pada sepeda motor, khususnya skutik, semakin sering terjadi. Maklum, skutik yang kini jadi primadona jalanan punya ketergantungan tinggi pada aki untuk starter elektrik. Berbeda dengan motor bebek atau sport yang masih bisa mengandalkan kick starter, skutik dengan aki lemah bisa bikin repot.

Penyebab Aki Tekor, Lebih dari Sekadar Aki Soak

Banyak yang langsung menuduh aki soak sebagai penyebab utama aki tekor. Memang benar, aki yang sudah berumur atau kekurangan setrum bisa jadi biang kerok. Namun, ada beberapa faktor lain yang kerap luput dari perhatian:

  1. Kiprok Bermasalah: Komponen ini bertugas mengatur tegangan listrik yang masuk ke aki. Jika kiprok rusak, arus yang masuk bisa tidak stabil, terlalu kecil atau terlalu besar. Akibatnya, aki bisa kekurangan setrum atau malah rusak karena kelebihan tegangan.

  2. Spul Lemah: Spul adalah "generator" listrik di motor. Jika spul bermasalah, suplai listrik ke aki jadi tersendat. Gejala awalnya bisa ditandai dengan motor sulit dihidupkan saat mesin dingin, meski aki sudah diisi ulang.

  3. Modifikasi "Nakal": Bore up atau modifikasi yang meningkatkan kompresi mesin tanpa diikuti penggantian spul starter yang lebih kuat, dapat membuat sistem kelistrikan kewalahan. Begitu pula penambahan lampu atau klakson berdaya besar tanpa mempertimbangkan kapasitas aki dan sistem kelistrikan bawaan.

  4. Terminal Aki Kotor: Plak, karat, atau debu pada terminal aki dapat menghambat penyaluran arus listrik. Akibatnya, pengisian aki jadi tidak maksimal dan aki mudah tekor.

  5. Aki Basah Kurang Perawatan: Pada aki basah, cairan elektrolit (air aki) perlu dipantau secara rutin. Jika levelnya kurang, sel-sel aki tidak terendam sempurna dan kinerjanya akan menurun.

Tips Mencegah Aki Tekor

Mengatasi masalah aki tekor lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

  • Rutin Cek Kondisi Aki: Perhatikan kondisi terminal, bersihkan jika ada karat atau kotoran. Cek juga level air aki basah.
  • Panaskan Motor Setiap Pagi: Aktivitas ini penting untuk mengisi ulang setrum aki, apalagi jika motor jarang digunakan.
  • Jangan Asal Modifikasi: Pertimbangkan kemampuan sistem kelistrikan sebelum melakukan modifikasi, terutama pada sektor lampu, klakson, atau mesin.
  • Pilih Aki yang Sesuai: Jika terpaksa mengganti aki, pilih aki dengan spesifikasi yang sesuai atau lebih besar dari bawaan, terutama jika ada penambahan beban kelistrikan.
  • Periksa Komponen Kelistrikan Lain: Jika aki sering tekor meski sudah diisi ulang atau diganti, periksa kiprok, spul, dan komponen kelistrikan lainnya.

Aki Basah vs Aki Kering: Mana yang Lebih Baik?

Aki basah dan aki kering punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Aki basah lebih murah, tapi perawatannya lebih ribet karena perlu rutin mengecek level air aki. Sementara itu, aki kering lebih praktis karena bebas perawatan, tapi harganya lebih mahal.

Pada dasarnya, keduanya punya usia pakai yang hampir sama jika dirawat dengan baik. Pilihan antara aki basah dan aki kering lebih bergantung pada preferensi dan anggaran masing-masing pengendara.

Jangan Panik, Lakukan Pemeriksaan Terlebih Dahulu

Jadi, jangan langsung panik jika aki motor Anda tekor. Lakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Jangan ragu untuk meminta bantuan mekanik terpercaya jika Anda tidak yakin. Dengan memahami penyebab aki tekor, Anda bisa mencegah masalah ini terjadi lagi dan perjalanan Anda pun akan lebih lancar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini