Jakarta – Ford Everest generasi kedua kembali mencuri perhatian di pasar mobil bekas. SUV bongsor yang dulu menjadi rival utama Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport ini kini menawarkan daya tarik tersendiri dengan harga yang lebih bersahabat, mulai dari Rp150 jutaan. Namun, sebelum memutuskan untuk meminangnya, ada baiknya Anda menimbang kelebihan dan kekurangannya.
Desain Macho dan Performa Andal
Ford Everest Gen 2 dikenal dengan desainnya yang gagah dan maskulin. Sasis ladder frame yang kokoh memberikan kesan tangguh, diperkuat dengan ground clearance setinggi 225 mm. Ini menjadikan Everest siap melibas berbagai medan, mulai dari jalanan perkotaan hingga jalur off-road ringan.
Mesin diesel 2.5 liter MZR-CD menjadi andalan dengan tenaga 143 HP dan torsi 330 Nm. Mesin ini dikenal responsif dan cukup efisien untuk ukuran SUV, dengan konsumsi bahan bakar sekitar 7-9 km/L dalam kota dan 10-13 km/L di luar kota.
Kelebihan Ford Everest Gen 2:
- Desain Tangguh: Tampilan macho dan ground clearance tinggi menjadikannya pilihan menarik bagi penyuka petualangan.
- Performa Mesin: Mesin diesel bertenaga dan responsif, cocok untuk berbagai kondisi jalan.
- Kesan Eksklusif: Populasi yang lebih terbatas dibandingkan SUV Jepang membuatnya tampil beda di jalan.
Kekurangan Ford Everest Gen 2:
- Spare Part Mahal: Harga suku cadang, terutama komponen slow moving, relatif lebih mahal dibandingkan SUV Jepang. Ketersediaannya pun terbatas.
- Suspensi Keras: Suspensi belakang yang kaku mengurangi kenyamanan, terutama saat melewati jalan bergelombang.
- Kabin Sempit: Lantai kabin yang tinggi dan headroom terbatas membuat posisi duduk di baris kedua dan ketiga kurang nyaman, terutama untuk perjalanan jauh.
- Transmisi Kasar: Pada beberapa unit, transmisi manual terasa keras dan perpindahan gigi seringkali disertai hentakan. Masalah gigi netral sendiri juga kerap ditemui.
- Harga Jual Kembali Rendah: Harga jual kembali cenderung lebih rendah dibandingkan SUV Jepang sekelasnya.
Penyakit Umum Ford Everest Gen 2:
- Injektor Solar Tersumbat: Penggunaan bahan bakar berkualitas rendah dapat menyebabkan injektor solar tersumbat.
- Konsumsi Bahan Bakar Boros (Varian Bensin): Varian bensin cenderung lebih boros dibandingkan varian diesel.
- Transmisi Kasar (Varian Otomatis): Kurangnya perawatan oli matik dapat menyebabkan transmisi terasa kasar.
- Spare Part Sulit Dicari: Ketersediaan spare part, terutama yang slow moving, seringkali terbatas dan harus dipesan terlebih dahulu.
Pilihan Unit Bekas di Pasaran:
Di pasar mobil bekas, Ford Everest Gen 2 menawarkan beragam pilihan. Dengan budget mulai dari Rp150 jutaan, Anda bisa menemukan berbagai tipe dan tahun produksi. Beberapa contoh pilihan yang bisa ditemui:
- Everest XLT 2013 (Manual): Harga mulai dari Rp159 juta (kredit) atau Rp179 juta (tunai), pajak aktif.
- Everest XLT (Manual): Harga sekitar Rp175 juta, jarak tempuh 135 ribu km.
- Everest Limited 2011 (Otomatis): Harga Rp180 juta (kredit).
- Everest Limited 2012 (Otomatis): Harga Rp189 juta (kredit).
- Everest XLT 2014 (Manual): Harga Rp255 juta (kredit), jarak tempuh 69 ribu km.
Kesimpulan
Ford Everest Gen 2 adalah pilihan menarik bagi Anda yang mencari SUV bekas dengan desain gagah, performa mesin tangguh, dan ground clearance mumpuni. Namun, perlu diingat bahwa mobil ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti biaya perawatan yang relatif mahal dan kenyamanan yang kurang optimal. Pertimbangkan baik-baik kelebihan dan kekurangan ini sebelum memutuskan untuk membeli. Jika Anda mencari mobil yang kuat, tangguh, dan tampil beda, Ford Everest Gen 2 bisa menjadi pilihan yang layak dipertimbangkan.