Jakarta – Tesla, produsen mobil listrik kebanggaan Amerika Serikat, harus menelan pil pahit di penghujung tahun 2024. Untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir, angka penjualan mereka di pasar global menunjukkan penurunan yang signifikan.
Meskipun mencatatkan pengiriman 495 ribu unit kendaraan pada kuartal terakhir 2024, pencapaian tersebut tak mampu mendongkrak performa penjualan secara keseluruhan. Angka ini memang menjadi rekor kuartalan tertinggi Tesla sepanjang tahun lalu, namun sayang, tidak cukup kuat untuk menutupi kemerosotan penjualan di bulan-bulan sebelumnya.
Secara total, Tesla hanya mampu mengirimkan 1,7 juta unit kendaraan sepanjang tahun 2024. Angka ini merosot 100 ribu unit dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ironisnya, penurunan ini terjadi di tengah dominasi dua model andalan, Model Y dan Model 3, yang menyumbang 90% dari total penjualan. Sementara itu, Model S, Model X, dan Cybertruck harus berpuas diri dengan kontribusi kurang dari 5% secara kolektif. Fakta ini menyoroti betapa krusialnya peran Model Y dan Model 3 bagi kelangsungan penjualan Tesla di pasar global.
Kabar baik datang dari lini bisnis energi Tesla. Mereka melaporkan pengiriman produk penyimpanan energi mencapai 11,0 GWh pada kuartal keempat tahun lalu. Sayangnya, laporan keuangan detail yang akan memberikan gambaran lebih jelas tentang kinerja sektor ini belum dirilis.
Penurunan penjualan mobil ini berimbas pada performa saham Tesla (TSLA). Harga saham perusahaan turun 6,8% saat artikel ini ditulis, setelah sebelumnya anjlok dari US$ 465 menjadi hanya US$ 375 per saham dalam lima hari perdagangan terakhir.
Harapan untuk membalikkan tren negatif ini kini bertumpu pada kehadiran Model Y versi terbaru dengan kode proyek "Juniper". Model yang digadang-gadang akan diluncurkan bulan depan ini diharapkan mampu menjadi senjata baru Tesla di pasar global.
CEO Tesla, Elon Musk, optimistis dengan proyeksi penjualan mobil listrik mereka akan meningkat 20% pada tahun ini. Selain itu, Tesla juga berencana untuk menghadirkan model kendaraan dengan harga yang lebih terjangkau, yang diharapkan dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
Penurunan penjualan Tesla ini menjadi alarm bagi industri mobil listrik global. Ini menunjukkan bahwa meskipun inovasi terus berjalan, mempertahankan dominasi pasar tetap menjadi tantangan yang tidak mudah. Pertarungan di pasar mobil listrik semakin sengit, dan Tesla harus berbenah diri jika ingin kembali ke jalur pertumbuhan.