JAKARTA – Video viral yang memperlihatkan mobil jenis multi purpose vehicle (MPV) menerjang banjir tinggi mungkin terlihat heroik, namun para ahli mengingatkan tindakan tersebut sangat berisiko. Alih-alih meniru aksi nekat itu, pengemudi justru diimbau untuk lebih berhati-hati saat menghadapi genangan air, terutama di musim hujan seperti sekarang ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan tentang potensi curah hujan tinggi yang masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Kondisi ini tentu meningkatkan risiko banjir di berbagai wilayah, khususnya di perkotaan.
Dalam kondisi seperti ini, bahaya water hammer menjadi ancaman nyata bagi kendaraan. Water hammer atau yang dikenal juga dengan istilah hydrolocking, terjadi ketika air masuk ke dalam ruang bakar mesin melalui saluran udara (air intake). Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan parah pada mesin, mulai dari bengkoknya stang piston, rusaknya ring piston, dinding silinder, hingga melengkungnya kepala silinder.
"Memaksakan kendaraan menerjang banjir berisiko besar mengalami water hammer," ujar seorang ahli otomotif. "Air yang masuk ke dalam ruang bakar menyebabkan tekanan tinggi yang sangat merusak komponen mesin," lanjutnya.
Untuk menghindari risiko tersebut, pengemudi disarankan untuk tidak memaksakan diri melewati genangan air. Idealnya, ketinggian air tidak lebih dari 30 cm di bawah air intake mobil. Jika terlanjur berada di tengah genangan, hindari menginjak gas dalam-dalam, karena justru dapat mendorong air masuk lebih cepat melalui saluran pembuangan.
"Lebih baik putar balik jika melihat genangan cukup tinggi. Jangan tergoda untuk menerobos genangan, apalagi hanya untuk mengikuti video viral," imbuh sang ahli.
Kerusakan akibat water hammer tidak hanya merugikan secara finansial, namun juga dapat mengganggu mobilitas sehari-hari. Oleh karena itu, kewaspadaan dan kehati-hatian saat berkendara di tengah banjir adalah kunci untuk menjaga kendaraan tetap aman dan terhindar dari masalah yang lebih besar. Ingat, keselamatan diri dan kendaraan adalah prioritas utama.