Jakarta – Wuling Confero S ACT hadir dengan inovasi transmisi yang cukup menarik perhatian. Bukan otomatis konvensional, melainkan manual yang dilengkapi teknologi e-clutch, memberikan sensasi berkendara unik. Transmisi ini memang menghilangkan pedal kopling, namun pengemudi tetap aktif memindahkan gigi seperti mobil manual biasa. Lantas, bagaimana cara terbaik untuk beradaptasi dengan sistem transmisi ini?
Bukan Matic Biasa, Tapi Lebih Ringan dari Manual
Transmisi ACT (Automated Clutch Transmission) pada Confero S ini pada dasarnya adalah transmisi manual. Namun, kehadiran e-clutch membuat perpindahan gigi menjadi lebih mudah karena kopling dioperasikan secara otomatis. Pengemudi tak lagi direpotkan dengan pedal kopling, namun tetap merasakan sensasi memindahkan gigi seperti mobil manual.
Banyak yang menyebut cara kerjanya mirip dengan gigi motor bebek. Meski ada kemiripan, transmisi ini tidak bisa diperlakukan persis seperti motor bebek yang bebas shift up atau down kapan saja. Ada peran ECU yang mengatur perpindahan gigi agar sesuai dengan putaran mesin. Akibatnya, ada jeda singkat saat perpindahan gigi, bukan real time seperti motor bebek. Tujuannya, untuk menjaga keawetan mesin dan transmisi.
Tips Berkendara dengan Wuling Confero S ACT
Tim penguji dari sejumlah media dan pakar safety driving memberikan beberapa poin penting saat mengendarai Confero S ACT:
-
Berkendara Normal di Perkotaan: Lupakan pegal kaki kiri akibat kopling. Cukup operasikan tuas transmisi sesuai kebutuhan. Saat perpindahan, angkat sedikit pedal gas untuk perpindahan yang lebih halus. Ingat, Anda tetap mengemudi mobil manual, jadi harus aktif memindahkan gigi sesuai kondisi jalan. Perhatikan indikator di MID (Multi Information Display) yang akan memberi tanda panah jika gigi yang digunakan tidak sesuai putaran mesin.
-
Hindari Kebiasaan Memegang Tuas Persneling: Kebiasaan memegang tuas persneling ala pengemudi mobil manual harus dihilangkan. Jika Anda melakukannya, sensor akan mendeteksi potensi perpindahan gigi dan memunculkan warning light. Setelah memindahkan gigi, segera kembalikan tangan kiri ke setir. Pastikan kedua tangan memegang kemudi di posisi 3-9 sesuai standar keselamatan.
-
Manfaatkan Rem Tangan: Rem tangan sangat penting pada transmisi ACT. Selalu gunakan saat berhenti, terutama di tanjakan. Jika tidak, mobil akan meluncur ke belakang.
-
Trik Saat Berhenti di Tanjakan: Jangan menahan gigi satu dan menginjak gas saat berhenti di tanjakan. Ini akan mempercepat keausan kopling dan memunculkan bau terbakar. Saat berhenti, segera aktifkan rem tangan dan posisikan transmisi di netral. Untuk maju kembali, injak gas hingga putaran mesin sekitar 2.500-3.000 rpm, lalu lepaskan rem tangan. Antisipasi sedikit lompatan saat awal bergerak dengan menginjak pedal rem dan koreksi setir jika diperlukan. Jika mobil terasa kurang tenaga saat menanjak, ulangi prosedur tersebut.
Adaptasi Adalah Kunci
Menguasai transmisi ACT pada Wuling Confero S memang membutuhkan adaptasi. Penting untuk mengenali karakter transmisi ini dan terus mengasahnya saat berkendara. Pertahankan putaran mesin sedikit di bawah torsi maksimal (3.800-4.400 rpm). Meski ada jeda saat perpindahan gigi, namun masih dalam batas normal dan tergolong halus.
Dengan adaptasi yang baik, transmisi ACT akan terasa nyaman dikendarai di berbagai kondisi jalan. Untuk merasakan langsung, disarankan melakukan test drive di dealer Wuling terdekat. Dengan begitu, Anda dapat memahami seluk-beluk transmisi ACT dan merasakan sendiri pengalaman berkendara unik yang ditawarkan Wuling Confero S.