[Kota Anda], [Tanggal] – Seiring perkembangan teknologi otomotif, kebutuhan akan bahan bakar minyak (BBM) berkualitas tinggi semakin meningkat. Pemilik kendaraan modern kini lebih selektif dalam memilih BBM yang sesuai dengan spesifikasi mesin demi performa optimal dan keawetan komponen. Salah satu opsi yang menjadi perhatian adalah BBM dengan oktan tinggi, seperti Pertamax Turbo dengan RON 98.

BBM dengan oktan tinggi, seperti RON 98, dirancang khusus untuk mesin dengan rasio kompresi tinggi. Mesin jenis ini, umumnya ditemui pada mobil-mobil performa atau kendaraan dengan teknologi turbocharger, membutuhkan bahan bakar yang mampu menahan tekanan kompresi tinggi tanpa menimbulkan detonasi atau "ngelitik". Pertamax Turbo, dengan tambahan Ignition Boost Formula (IBF), diklaim dapat memberikan driveability yang lebih baik.

Namun, perlu dipahami bahwa penggunaan BBM oktan tinggi tidak selalu berarti optimal untuk semua jenis kendaraan. Ahli otomotif menekankan bahwa pemilihan BBM tetap harus disesuaikan dengan rasio kompresi mesin bawaan pabrik. Idealnya, Pertamax Turbo digunakan untuk kendaraan dengan rasio kompresi 12:1 ke atas, atau kendaraan dengan turbocharger.

"Kompresi tinggi memang bertujuan untuk menghasilkan tenaga maksimal, dan itu butuh bahan bakar yang tahan kompresi tinggi," ujar seorang teknisi senior dari salah satu bengkel ternama. "Semakin tinggi nilai RON, semakin tahan terhadap detonasi. Tetapi jika kompresi mesin rendah, penggunaan oktan tinggi juga tidak akan memberikan manfaat signifikan."

Kendati demikian, data menunjukkan bahwa Pertamax Turbo masih bisa digunakan pada mobil dengan kompresi 10:1 dan 11:1. Kendaraan dengan kompresi 11:1, misalnya, umumnya membutuhkan BBM dengan RON 95 ke atas, sehingga Pertamax Turbo (RON 98) masih masuk kategori aman dan memberikan keuntungan.

Keuntungan penggunaan BBM di atas anjuran pabrikan bukan hanya soal performa. Pembakaran yang lebih sempurna berpotensi membuat mesin lebih bersih dari timbunan kerak karbon, dan pada akhirnya memperpanjang usia pakai komponen mesin. Ini berbanding terbalik jika pemilik mobil menggunakan BBM di bawah anjuran pabrikan, yang akan memicu pembakaran tidak sempurna.

"Penggunaan BBM yang tidak sesuai dengan anjuran pabrik bisa berakibat penurunan performa mesin, bahkan memicu engine knocking atau ngelitik," jelas seorang technical service dari salah satu merek otomotif terkemuka. "Selain itu, juga bisa terjadi penumpukan karbon di ruang bakar yang menyebabkan penurunan efisiensi atau pemborosan bahan bakar."

Lebih jauh, penggunaan BBM yang tidak sesuai spesifikasi juga berdampak pada usia pakai komponen seperti piston, silinder, dan valve pada mesin bensin. Pada mesin diesel, dampak negatifnya bisa dirasakan pada fuel filter, injection pump, dan injector.

Kerugian akibat pembakaran tidak sempurna tidak hanya dirasakan pada kendaraan. Pembakaran yang tidak sempurna juga menghasilkan emisi gas buang yang berbahaya bagi kesehatan dan mencemari lingkungan. Gas seperti karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), dan nitrogen oksida (NOx) dapat meningkat secara signifikan jika pembakaran tidak optimal.

Dengan demikian, pemilihan BBM yang tepat bukan hanya soal performa kendaraan, tetapi juga tentang perlindungan lingkungan dan kesehatan. BBM berkualitas dengan oktan tinggi, jika digunakan sesuai spesifikasi, dapat menjadi solusi untuk menjaga performa mesin, memperpanjang usia komponen, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini