Jakarta – Ilmuwan berhasil mengembangkan metode baru untuk mendeteksi kelelahan melalui tes darah, membuka harapan baru dalam upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas akibat kurang tidur. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah ini menunjukkan bahwa analisis sampel darah dapat mengidentifikasi tanda-tanda kurang tidur dengan akurasi tinggi.
Tim peneliti dari Sleep Research Center, University of Surrey, Inggris, mengumpulkan sampel darah dari 36 orang dewasa sehat. Sebagian peserta diminta untuk tetap terjaga selama 40 jam, lalu seluruh sampel dianalisis perubahan genetiknya. Hasilnya, sebuah program komputer berhasil mengidentifikasi 68 gen yang mengalami modifikasi signifikan akibat kurang tidur.
"Kami menemukan 68 gen yang menunjukkan perubahan ketika seseorang kurang tidur. Gen ini memungkinkan kita untuk membedakan sampel darah dari orang yang cukup tidur dan yang kurang tidur, dengan akurasi mencapai 92 persen," ujar salah seorang peneliti.
Temuan ini sangat signifikan mengingat kurang tidur telah lama menjadi salah satu faktor utama penyebab kecelakaan di jalan raya. Riset menunjukkan bahwa kehilangan hanya dua jam tidur malam dapat menggandakan risiko kecelakaan. Metode tes darah ini diharapkan dapat membantu pihak kepolisian dalam menentukan apakah seorang pengemudi terlalu lelah untuk mengemudi, layaknya tes alkohol yang sudah umum diterapkan.
Selama ini, kesulitan terbesar dalam menangani kasus kecelakaan akibat kelelahan adalah kurangnya alat untuk mengukur tingkat kelelahan seseorang secara objektif. "Sulit sekali untuk menilai berapa banyak tidur yang didapatkan seseorang. Ini mempersulit polisi untuk menentukan apakah pengemudi dalam kondisi fit atau tidak," kata Dr. Emma Laing, peneliti dari Sleep Research Center.
Dengan adanya tes darah ini, proses penegakan hukum terkait kelelahan pengemudi diharapkan menjadi lebih efektif. Kepolisian dapat menggunakan hasil tes sebagai bukti yang valid untuk mencegah kecelakaan fatal dan meningkatkan keamanan di jalan raya. Penelitian ini juga membuka jalan untuk pengembangan teknologi pendeteksi kelelahan yang lebih praktis dan mudah digunakan di lapangan.
Para peneliti optimis bahwa penemuan ini dapat memberikan dampak besar dalam upaya mengurangi angka kecelakaan akibat kelelahan, baik di Inggris maupun di seluruh dunia. Pengembangan metode deteksi kelelahan yang akurat dan cepat adalah langkah penting dalam menciptakan lingkungan lalu lintas yang lebih aman dan bertanggung jawab.