Jakarta – Merawat mobil bukan sekadar soal penampilan, tapi juga menjaga kualitas cat agar tetap prima. Salah kaprah dalam mencuci mobil, alih-alih bersih malah bisa membuat warna bodi mobil kusam dan tak sedap dipandang. Ternyata, ada beberapa hal krusial yang kerap diabaikan pemilik kendaraan saat mencuci mobil.
Salah satu kesalahan umum adalah pemilihan air. Menurut pakar perawatan otomotif, air yang digunakan untuk mencuci mobil ternyata sangat berpengaruh pada kondisi cat dalam jangka panjang. "Air PDAM lebih disarankan daripada air tanah," ujar seorang ahli perawatan mobil saat ditemui di Jakarta, baru-baru ini. Hal ini dikarenakan air tanah cenderung mengandung zat besi yang dapat merusak lapisan cat mobil.
Selain air, pemilihan sabun atau sampo mobil juga tak kalah penting. Jangan terpaku pada sampo yang hanya menghasilkan busa berlimpah. Sampo yang banyak busanya kerap kali mengandung bahan kimia keras yang justru berbahaya untuk cat mobil. "Pilihlah sampo yang memiliki pH netral atau pH 7," lanjutnya. Sampo dengan pH netral akan membersihkan kotoran tanpa merusak lapisan cat mobil.
Frekuensi mencuci mobil pun perlu diperhatikan. Mobil yang digunakan sehari-hari di perkotaan, idealnya dicuci setiap dua hari sekali menggunakan air bersih. Lalu, lakukan pencucian dengan sampo khusus mobil seminggu sekali. "Dengan perawatan yang teratur, cat mobil akan tetap terjaga kualitas dan warnanya, terutama bagi mobil yang sudah dilapisi coating," jelasnya.
Dengan memperhatikan jenis air, sampo, dan frekuensi pencucian, Anda bisa memastikan cat mobil tetap kinclong dan terawat. Jadi, jangan lagi asal busa saat mencuci mobil ya! Utamakan kualitas dan kesehatan cat mobil Anda.