Jakarta – Kehadiran Suzuki Baleno generasi terbaru di pasar otomotif Indonesia memunculkan pertanyaan: apakah kehadirannya akan menggerogoti penjualan sang kakak, Swift? Keduanya memang bermain di segmen yang sama, hatchback, dengan banderol harga yang tak terpaut jauh. Namun, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) yakin keduanya punya pangsa pasar masing-masing dan tak akan saling "bunuh".
Baleno, hadir dengan format hatchback tanpa bagasi, dibanderol mulai Rp 195 juta (M/T) hingga Rp 207,5 juta (A/T). Sementara Swift, dengan mesin 1.4 liter, dilepas dengan harga mulai Rp 211,5 juta (M/T) dan Rp 220,5 juta (A/T). Dengan harga yang bersaing dan berada dalam satu segmen, tak pelak muncul kekhawatiran akan adanya kanibalisme penjualan.
Namun, menurut Direktur Marketing SIS, Donny Saputra, kedua model ini punya target pasar yang berbeda. “Kami melihat Baleno dan Swift punya target pasar yang berbeda, karena karakter dan persepsi produk yang dibangun sejak awal berbeda,” ujarnya.
Donny menganalogikan keduanya seperti dua jenis sepatu: sepatu kulit dan sepatu olahraga. Keduanya memiliki fungsi yang sama, melindungi kaki, namun tujuan penggunaan dan target penggunanya berbeda. Hal yang sama berlaku pada Baleno dan Swift.
Swift, dengan desain aerodinamis yang lebih agresif, ditujukan bagi mereka yang mencari sensasi berkendara yang lebih emosional, yang disebut Donny sebagai "speed lovers." Sedangkan Baleno, meski menawarkan harga yang kompetitif, tetap mengedepankan aspek fungsionalitas dan kenyamanan bagi pengguna sehari-hari.
"Swift lebih kepada karakter produk itu sendiri. Kita tidak berdasarkan demografis dan harga. Sementara Baleno, lebih general, lebih mengutamakan fungsionalitas," imbuh Donny.
Perbedaan fokus karakter ini, lanjut Donny, yang akan membuat kedua hatchback Suzuki ini tidak akan saling mematikan. Konsumen yang menginginkan tampilan sporty dan handling lincah akan memilih Swift, sementara konsumen yang lebih mementingkan kenyamanan dan kepraktisan dalam berkendara sehari-hari akan melirik Baleno.
Strategi ini tampaknya cukup cerdas dari Suzuki untuk memperluas jangkauan pasar hatchback mereka. Daripada saling berkompetisi, kedua model ini justru saling melengkapi, menawarkan pilihan yang lebih beragam kepada konsumen Indonesia. Dengan demikian, kedua model ini berpotensi untuk meraih ceruk pasar yang berbeda, saling menopang penjualan Suzuki di segmen hatchback.