Jakarta – Sebuah Rolls-Royce Ghost, simbol kemewahan yang identik dengan pemilik berkocek tebal, kini justru menjadi barang "tak bertuan". Mobil mewah ini, yang seharusnya menjadi incaran kolektor, malah berulang kali gagal terjual dalam lelang yang diadakan Kementerian Sosial. Mengapa mobil impian ini begitu sulit menemukan pemilik barunya?

Rolls-Royce Ghost bukan sekadar mobil biasa. Dibalik desainnya yang elegan, tersemat teknologi dan fitur premium. Interiornya dibalut kulit berkualitas tinggi dengan lumbar support di kursi pengemudi dan penumpang, menjanjikan kenyamanan maksimal. Suspensi udara adaptif di keempat roda serta pelek 19 inci berwarna silver memberikan kenyamanan dan pengendalian yang optimal. Fitur-fitur canggih seperti ABS, traction control, navigasi, parking assist, sistem audio premium, serta berbagai fitur kenyamanan lainnya melengkapi kemewahan mobil ini.

Di balik kapnya, tersembunyi mesin V12 berkapasitas 6.600 cc yang mampu menghasilkan tenaga 562 dk dan torsi 780 Nm. Dengan kombinasi transmisi otomatis 8 percepatan dan penggerak roda belakang, Rolls-Royce Ghost mampu melesat dari 0-100 km/jam hanya dalam 5 detik, dan mencapai kecepatan maksimum 250 km/jam.

Mobil mewah ini, awalnya merupakan hadiah utama dari undian sebuah maskapai penerbangan. Namun, pemenang undian tidak dapat dihubungi, dan akhirnya hadiah tersebut diserahkan ke Kementerian Sosial. Menteri Sosial mengungkapkan bahwa pemenang undian sebenarnya harus membayar 25% dari harga mobil, namun karena tidak mampu, mereka memutuskan untuk melepas hadiah tersebut.

Ironisnya, mobil yang seharusnya menjadi rebutan ini justru kesulitan menemukan pembeli. Telah dua kali dilelang, mobil mewah ini masih saja belum menemukan pemilik baru. Lelang pertama dibuka dengan harga Rp 6 miliar, namun gagal. Lelang kedua, dengan harga yang lebih rendah, Rp 3,6 miliar, juga berakhir tanpa peminat. Kementerian Sosial berencana untuk melelang kembali mobil tersebut dalam waktu dekat.

Lalu, apa yang menyebabkan Rolls-Royce Ghost ini sulit laku? Beberapa faktor kemungkinan menjadi penyebab. Pertama, harga yang masih sangat tinggi, meski sudah diturunkan, mungkin masih di luar jangkauan sebagian besar orang. Kedua, biaya perawatan dan operasional mobil mewah seperti Rolls-Royce tentu tidak murah, menjadi pertimbangan calon pembeli. Ketiga, citra mobil ini yang "tak bertuan" bisa jadi mengurangi daya tariknya di mata kolektor dan penggemar mobil mewah.

Kisah Rolls-Royce Ghost ini menjadi pengingat bahwa kemewahan dan impian tidak selalu berbanding lurus dengan kepemilikan. Mobil "hantu" ini tetap menjadi misteri, mengapa ia begitu sulit menemukan tempat berlabuh. Akankah lelang berikutnya akan berhasil? Waktu yang akan menjawab.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini