JAKARTA – Harga ban baru yang kian melambung membuat sebagian pengendara melirik ban bekas sebagai solusi hemat. Namun, di balik harganya yang lebih terjangkau, ban bekas menyimpan potensi bahaya yang mengintai keselamatan pengendara dan penumpang. Para ahli dan produsen ban pun sepakat, praktik jual beli ban bekas sebaiknya dihentikan, dan ban-ban tersebut dialihkan untuk proses scrapping.

Fenomena jual beli ban bekas memang bukan hal baru. Kondisi ekonomi yang tak menentu membuat sebagian orang mencari alternatif yang lebih murah untuk mengganti ban mobil atau motor mereka. Selisih harga yang signifikan antara ban bekas dan ban baru, bisa mencapai ratusan ribu rupiah per buah, menjadi daya tarik tersendiri.

Namun, kenyamanan dan keamanan berkendara semestinya menjadi prioritas utama. Perlu diingat, ban adalah satu-satunya komponen kendaraan yang bersentuhan langsung dengan jalan. Kondisi ban yang prima sangat berpengaruh terhadap pengendalian kendaraan, terutama dalam kondisi darurat. Ban bekas, dengan riwayat penggunaan yang tak jelas, menyimpan risiko yang tak bisa dianggap remeh.

Seorang perwakilan dari salah satu produsen ban terkemuka di Indonesia mengingatkan, ban bekas memiliki potensi bahaya tersembunyi. Ban yang sudah pernah ditambal atau mengalami kerusakan internal, sulit dideteksi secara kasat mata. Riwayat pemakaian ban bekas juga tidak diketahui, misalnya apakah mobil atau motor yang menggunakannya sering melewati jalan rusak atau membawa beban berlebih. Semua faktor ini dapat memicu kerusakan ban lebih cepat, meningkatkan risiko pecah ban, dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.

Alih-alih menjual atau membeli ban bekas, produsen ban menyarankan agar ban-ban yang sudah tidak layak pakai tersebut diserahkan ke toko ban untuk di-scrap. Melalui proses scrapping, ban bekas dapat didaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat. Selain itu, cara ini juga memutus rantai peredaran ban bekas yang berpotensi membahayakan.

"Sebaiknya serahkan saja ke toko ban, biasanya mereka punya mekanisme untuk scrap ban bekas tersebut," ujar seorang narasumber dari industri ban. "Kita tidak bisa menjamin kondisi ban bekas itu, apalagi riwayat pemakaiannya. Lebih baik di-scrap saja demi keselamatan bersama."

Oleh karena itu, bagi para pengendara yang peduli dengan keselamatan, alangkah bijaknya jika mempertimbangkan untuk membeli ban baru yang terjamin kualitasnya, dan tidak tergiur dengan harga murah ban bekas. Pilihan bijak ini akan menjaga perjalanan Anda tetap aman dan nyaman. Jangan sampai keselamatan menjadi taruhan hanya karena ingin berhemat sesaat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini