Jakarta – Perkembangan teknologi memang memudahkan hidup, termasuk saat berkendara. Navigasi GPS dan ponsel pintar kini menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan. Namun, di balik kemudahan itu, tersimpan potensi bahaya yang mengintai jika tidak digunakan dengan bijak. Alih-alih membantu, perangkat canggih ini justru bisa mengalihkan perhatian pengemudi dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Banyak pengemudi yang terlalu mengandalkan GPS, hingga lupa untuk memperhatikan rambu lalu lintas dan petunjuk jalan di sekitarnya. Padahal, GPS bukanlah satu-satunya sumber informasi. Kondisi jalan bisa berubah, ada jalan baru atau pengalihan arus yang mungkin belum terdeteksi oleh sistem navigasi. Mengabaikan rambu dan petunjuk jalan hanya karena terpaku pada layar GPS adalah kesalahan fatal yang bisa berakibat fatal.
Selain itu, penting untuk memahami fitur-fitur yang ada di GPS. Beberapa aplikasi navigasi kini dilengkapi dengan informasi tambahan, seperti kondisi lalu lintas, perbaikan jalan, atau bahkan lokasi tempat istirahat. Dengan memanfaatkan fitur-fitur ini, perjalanan bisa lebih efisien dan aman. Namun, jangan sampai terlalu asyik mengulik fitur, hingga lupa untuk fokus pada jalan.
Sistem hiburan di mobil pun tak luput dari potensi gangguan. Mengganti-ganti lagu saat berkendara bisa mengalihkan perhatian. Sebaiknya, buat daftar putar sebelum memulai perjalanan, atau bahkan mematikan musik sama sekali agar bisa lebih waspada dengan kondisi sekitar. Mendengarkan suara-suara di luar mobil bisa membantu mengidentifikasi potensi bahaya.
Ponsel adalah sumber distraksi terbesar saat mengemudi. Menerima atau melakukan panggilan telepon, membaca atau membalas pesan, hingga berselancar di media sosial, semuanya bisa memecah konsentrasi. Penelitian telah membuktikan bahwa aktivitas-aktivitas ini memperlambat reaksi pengemudi dan meningkatkan risiko kecelakaan. Multi tasking saat menyetir adalah mitos belaka. Lebih baik matikan ponsel atau aktifkan mode "jangan ganggu" saat sedang berkendara.
Perangkat teknologi memang dirancang untuk membantu manusia, namun bukan berarti kita bisa sepenuhnya menyerahkan kendali pada mereka. Kita harus tetap menjadi pengemudi yang bertanggung jawab dan waspada terhadap lingkungan sekitar. Mengemudi dengan fokus dan penuh kesadaran adalah kunci keselamatan di jalan. Jangan sampai kemudahan teknologi justru menjadi bumerang yang membahayakan diri sendiri dan orang lain.