Di era 90-an, Suzuki unjuk gigi dengan trio SUV "kembar": Vitara, Escudo, dan Sidekick. Ketiganya lahir dari platform yang sama, berkode bodi SB416. Namun, Vitara hadir sebagai yang teratas, menawarkan fitur terlengkap dan penggerak 4×4 yang gagah. Memasuki Indonesia pada tahun 1992, Vitara langsung mencuri perhatian sebagai SUV 5-penumpang dengan desain mengotak yang khas, ban serep di pintu belakang, dan aura petualang yang kental.

Hingga kini, Vitara dan "saudaranya", Escudo, masih menjadi incaran para penggemar mobil lawas. Harganya pun bervariasi, mulai dari puluhan juta hingga menembus angka seratus juta untuk unit dengan kondisi prima. Bagi Anda yang tertarik meminang SUV legendaris ini, penting untuk memahami kelebihan dan kekurangannya.

Bukan Sekadar Jimny, Ini SUV Keluarga dengan Sentuhan Mewah

Vitara hadir bukan hanya sebagai SUV tangguh, tetapi juga menawarkan kenyamanan ala mobil keluarga. Layout kursi menghadap depan dan konfigurasi 5 pintu memberikan kesan modern, jauh dari kesan kaku mobil jip lawas lainnya. Dibandingkan dengan Katana, Vitara menawarkan kenyamanan lebih baik berkat penggunaan per keong pada suspensinya.

Suzuki Indonesia memasarkan Vitara dalam dua varian: JX dan JLX. Perbedaan signifikan terletak pada fitur. JX hadir dengan power steering dan central lock, sementara JLX lebih lengkap dengan electric mirror, pengaturan AC dengan heater, wiper belakang, defogger, body stripe, hingga side moulding.

Mesin Halus, Torsi Andal, Tapi Jangan Harap Irit

Vitara generasi pertama dibekali mesin bensin G16 1.600 cc 4 silinder segaris SOHC. Mesin ini dikenal halus dan minim getaran, memberikan kenyamanan berkendara. Tersedia dua pilihan mesin: 8-valve (G16A) dan 16-valve (G16B). Pada tahun 1994 akhir, Suzuki menyematkan teknologi Electronic Petrol Injection (EPI), menggantikan karburator.

Mesin 8-valve menghasilkan tenaga 80 hp dan torsi 144 Nm, sementara mesin injeksi 16-valve mampu menghasilkan tenaga 92 hp dan torsi 138 Nm. Torsinya terbilang mumpuni untuk mobil sekelasnya, bahkan cukup bisa diandalkan untuk medan off-road ringan. Namun, perlu diingat, konsumsi bensin Vitara tergolong boros, berkisar antara 7-9 km/liter, tergantung kondisi lalu lintas.

Penggerak 4×4 dan Kaki-Kaki Mumpuni untuk Petualangan

Sebagai varian tertinggi, Vitara hadir dengan penggerak 4×4 yang membuatnya siap melibas medan off-road. Ground clearance tinggi dan kaki-kaki yang kuat semakin menunjang kemampuan petualangnya. Modifikasi dengan roda dan ban berukuran besar akan membuat Vitara semakin perkasa.

Kualitas bodi Vitara juga patut diacungi jempol. Plat bodi tebal dengan lapisan anti karat membuatnya tetap awet meski usianya sudah puluhan tahun. Ini tentu sangat penting bagi mobil dengan kemampuan off-road seperti Vitara.

Kelemahan yang Perlu Dipertimbangkan

Sebagai mobil lawas, Vitara tentu memiliki beberapa kekurangan. Salah satu yang paling mencolok adalah peredaman kabin yang kurang baik. Suara dari luar, termasuk mesin dan lalu lintas, masih cukup terdengar di dalam kabin. Selain itu, kabin Vitara juga tidak terlalu luas, terutama kursi baris kedua.

Masalah lain yang sering dikeluhkan adalah AC yang kurang dingin, terutama pada unit lawas. Beberapa pemilik Vitara kemudian mengganti kompresor AC dengan milik Daihatsu Taruna. Selain itu, kebocoran oli juga sering terjadi pada mesin 8-valve keluaran awal. Hal ini diduga karena celah cincin oli pada ring piston terlalu besar.

Terakhir, konsumsi bahan bakar Vitara yang boros menjadi salah satu pertimbangan utama. Mesin 1.600 cc dengan karburator (sebelum injeksi) dan beban yang ditanggung membuat konsumsi bensin tidak bisa diharapkan irit.

Kesimpulan: Ikon yang Tetap Memikat

Suzuki Vitara generasi pertama adalah SUV 4×4 ikonik dengan desain khas dan kemampuan off-road yang mumpuni. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, pesonanya tetap tak lekang oleh waktu. Bagi Anda yang mencari SUV lawas yang tangguh dan bergaya, Vitara bisa menjadi pilihan menarik, dengan catatan Anda siap menghadapi perawatan dan kelemahan yang dimilikinya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini