Jakarta – Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Hyundai Motor UK mengungkap temuan menarik tentang perbedaan reaksi emosional antara pengemudi pria dan wanita saat berada di balik kemudi. Penelitian yang melibatkan 1.000 pengemudi di Inggris ini menunjukkan bahwa wanita cenderung lebih mudah tersulut emosi dibandingkan pria ketika mengemudi.

Hasil studi menunjukkan 12% pengemudi wanita lebih sering menunjukkan reaksi emosional negatif seperti membunyikan klakson, berteriak, bahkan terlibat adu argumen, terutama ketika berhadapan dengan pengemudi wanita lain (14%). Temuan ini bertentangan dengan stereotip umum yang seringkali mengaitkan pria dengan perilaku agresif di jalan.

Psikolog Patrick Fagan dari Goldsmiths University London, yang turut terlibat dalam studi ini, menjelaskan bahwa perbedaan ini mungkin dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan emosional dan verbal wanita yang lebih tinggi. "Secara psikologis, wanita memiliki tingkat kecerdasan emosional dan verbal yang lebih tinggi dibandingkan pria," ujarnya. Fagan menambahkan, teori evolusi juga berperan, di mana insting wanita untuk melindungi anak dari ancaman lebih kuat, dan ini terbawa hingga ke situasi mengemudi. Akibatnya, wanita cenderung lebih sensitif dan mudah frustrasi ketika merasa kehilangan kendali dalam situasi mengemudi.

Studi ini tidak hanya mengidentifikasi perbedaan emosi, tetapi juga menyoroti faktor-faktor yang memicu emosi tersebut. Para peneliti menemukan bahwa rasa kebebasan saat mengemudi dapat memicu perasaan bahagia, sementara rasa kehilangan kendali dapat memicu kemarahan.

Temuan ini kemudian menginspirasi Hyundai untuk mengembangkan teknologi Driving Emotion Test (DET), sebuah alat yang mampu membaca ekspresi wajah, gerakan mata, respon kulit, hingga detak jantung pengemudi. DET dirancang untuk mendeteksi rangsangan yang memicu emosi negatif pada pengemudi, sehingga membantu pengemudi untuk lebih memahami dan mengelola reaksi emosional mereka saat berkendara.

Dengan temuan ini, diharapkan kesadaran tentang perbedaan emosi saat mengemudi meningkat, dan mendorong pengemudi untuk lebih berempati dan bijak di jalan raya, baik pria maupun wanita. Ini sekaligus menjadi pengingat bahwa keselamatan berkendara bukan hanya soal teknik mengemudi, tetapi juga tentang kemampuan mengendalikan emosi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini