[Kota Anda], [Tanggal] – Toyota Sienta versi manual di Indonesia hadir dengan sentuhan berbeda, khususnya pada sistem transmisinya. Jika biasanya kita menemukan gigi mundur berada di posisi kanan bawah, Sienta justru menempatkannya di kiri atas, sebuah konfigurasi yang lebih familiar di mobil-mobil Eropa bertransmisi manual 6-percepatan.

Lantas, bagaimana cara mengoperasikannya? Pengendara perlu mendorong tuas transmisi ke paling kiri, kemudian menarik tuas pengaman kecil dengan jari, lalu mendorong tuas utama ke atas. Meski terdengar rumit, proses ini terbilang cukup mudah dan intuitif setelah beberapa kali percobaan.

Hiroaki Sinouchi, Project Manager Toyota Sienta, menjelaskan bahwa desain ini memang sengaja diadopsi dari mobil-mobil Eropa. Tujuannya adalah meningkatkan keamanan. Adanya "kunci pengaman" mencegah tuas transmisi masuk ke posisi R secara tidak sengaja, terutama saat bermanuver.

"Mungkin ini terasa asing bagi sebagian besar pengemudi di Indonesia, terutama di kelas MPV. Tapi kami yakin, seiring waktu, pengemudi akan terbiasa dengan sistem ini," ujar Sinouchi.

Selain konfigurasi gigi mundur yang tidak biasa, letak tuas transmisi Sienta juga menjadi perhatian. Berbeda dengan Sienta versi Jepang yang menempel di dashboard, Sienta Indonesia justru meletakkannya di lantai, di sebelah paha pengemudi.

Posisi ini memunculkan pertanyaan, karena posisi tuas transmisi di dashboard seringkali dipandang sebagai solusi untuk memberi ruang kabin yang lebih lega, serta memudahkan penumpang berpindah dari kursi depan ke belakang, seperti yang ditemukan pada beberapa kompetitor.

Menanggapi hal tersebut, Sinouchi hanya memberikan sedikit penjelasan bahwa keputusan ini telah melalui pertimbangan mendalam. Menurutnya, tata letak tuas transmisi di lantai lebih sesuai dengan preferensi dan kebiasaan pengemudi di Indonesia.

Perubahan-perubahan kecil pada Sienta ini menunjukkan bahwa Toyota tak hanya berfokus pada performa dan efisiensi, tetapi juga pada pengalaman berkendara yang unik dan aman. Meski demikian, butuh waktu bagi para pengguna di Indonesia untuk benar-benar beradaptasi dengan konfigurasi transmisi yang tidak biasa ini.

Jadi, bagaimana pendapat Anda? Apakah konfigurasi transmisi ala Eropa ini akan menjadi tren baru di pasar mobil Indonesia?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini