Jakarta – Membeli mobil bukan hanya soal kebutuhan, tapi juga investasi. Tak heran, banyak konsumen yang mempertimbangkan harga jual kembali (resale value) saat memilih kendaraan. Semakin tinggi nilai jualnya, semakin menarik mobil tersebut di mata pembeli. Lantas, faktor apa saja yang memengaruhi nilai jual mobil bekas?

Warna kendaraan ternyata punya andil besar. Di Indonesia, warna hitam, silver, dan putih masih menjadi primadona dan dihargai lebih tinggi di pasar mobil bekas. Selisih harganya bisa mencapai jutaan rupiah dibandingkan warna lain. Konsumen cenderung melihat warna-warna netral ini lebih mudah diterima dan tidak cepat ketinggalan zaman.

Kondisi kendaraan juga menjadi pertimbangan utama. Mobil yang terawat, tidak pernah mengalami kecelakaan, dan memiliki catatan kilometer rendah tentu akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Sebaliknya, mobil bekas tabrakan atau memiliki riwayat banjir akan dihargai lebih rendah, mengingat potensi perbaikan yang lebih besar.

Jenis kendaraan juga tak kalah penting. Mobil dengan permintaan tinggi di pasar cenderung memiliki nilai jual kembali yang lebih baik. Ini karena konsumen lebih mudah menemukan pembeli untuk mobil-mobil yang populer dan banyak dicari.

Fitur yang disematkan pada mobil pun turut memengaruhi harga jualnya. Mobil dengan fitur lengkap, seperti sistem hiburan canggih, fitur keselamatan mutakhir, dan kenyamanan interior yang baik, akan lebih diminati dan dihargai lebih tinggi di pasar mobil bekas.

Merek kendaraan juga memegang peranan penting. Merek-merek asal Jepang, misalnya, cenderung memiliki nilai jual yang stabil dan tinggi. Hal ini karena merek-merek tersebut sudah lama hadir di Indonesia dan dikenal memiliki kualitas serta suku cadang yang mudah didapatkan.

Lalu, bagaimana dengan merek-merek baru yang mulai meramaikan pasar otomotif Indonesia? Mereka harus pandai-pandai menyusun strategi agar mobilnya tidak tergerus oleh depresiasi yang tinggi. Salah satu caranya adalah dengan menghadirkan produk yang sesuai dengan selera pasar Indonesia, seperti mobil keluarga (MPV) dan SUV. Selain itu, fitur-fitur canggih dengan harga yang kompetitif juga menjadi daya tarik tersendiri.

Salah satu contohnya adalah Wuling Cortez. MPV ini hadir dengan fitur yang cukup lengkap dan harga yang terjangkau. Buktinya, Wuling Cortez 1.8C transmisi manual tahun 2019 dengan kilometer 12.000 di Jakarta masih dihargai Rp180 juta, cukup bertahan jika dibandingkan dengan harga barunya Rp225 juta (OTR Jakarta).

Maka dari itu, sebelum memutuskan membeli mobil, sebaiknya pertimbangkan juga faktor-faktor yang dapat memengaruhi nilai jual kembali. Dengan begitu, mobil tidak hanya menjadi kendaraan, tapi juga investasi yang bijak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini