Jakarta – Stereotip bahwa pengemudi lanjut usia (lansia) lebih rawan kecelakaan ternyata tak sepenuhnya benar. Data justru menunjukkan sebaliknya. Pengemudi senior dengan usia di atas 51 tahun justru tercatat lebih jarang terlibat kecelakaan dibandingkan dengan pengemudi muda.
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh pihak kepolisian, hanya 11% kecelakaan lalu lintas melibatkan pengemudi berusia di atas 51 tahun. Angka ini jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan pengemudi usia 16-25 tahun yang mencatatkan angka 27% dalam kasus kecelakaan. Lantas, apa yang membuat para pengemudi lansia ini lebih aman di jalan?
"Kuncinya bukan pada kemampuan fisik semata, tetapi lebih pada pengendalian emosi," ujar seorang praktisi keselamatan berkendara, yang menekankan bahwa pengemudi senior cenderung lebih tenang dan sabar saat berkendara. Kemampuan mengendalikan emosi ini, lanjutnya, sangat berpengaruh pada keputusan yang diambil di jalan. Mereka tidak mudah terpancing amarah atau bertindak agresif, yang kerap menjadi penyebab kecelakaan.
Selain itu, kesadaran akan keterbatasan fisik juga menjadi faktor penting. Pengemudi senior umumnya lebih memahami kondisi tubuh mereka. Mereka akan berhenti dan beristirahat ketika merasa lelah, tidak memaksakan diri seperti yang sering dilakukan pengemudi muda. Ini adalah bentuk kehati-hatian dan strategi menjaga keselamatan yang matang.
"Pengemudi muda cenderung lebih berani, bahkan cenderung abai pada keselamatan. Mereka seringkali memaksakan diri, terus berkendara meski sudah lelah, karena merasa masih kuat," tambah praktisi tersebut.
Meski begitu, bukan berarti pengemudi senior boleh lengah. Keterbatasan fisik seperti penglihatan yang menurun, reaksi yang melambat, dan ketahanan tubuh yang berkurang tetap harus diperhatikan. Para pengemudi senior tetap disarankan untuk mengukur kemampuan diri dan mempersiapkan diri dengan baik sebelum melakukan perjalanan, terutama untuk perjalanan jarak jauh.
Meskipun kemampuan berkendara tetap menjadi pilihan pribadi, pada akhirnya, para ahli tetap menganjurkan bahwa untuk keamanan dan kenyamanan, pengemudi senior bisa mempertimbangkan untuk menjadi penumpang saja dan menikmati perjalanan, seraya membiarkan pengemudi lain yang lebih muda dan fit mengambil alih kemudi.
Perlu diingat, keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama. Baik pengemudi senior maupun muda, semuanya perlu saling menghormati dan berhati-hati di jalan.