Jakarta – Di era modern ini, mobil bukan lagi sekadar alat transportasi. Bagi sebagian orang, kendaraan, khususnya mobil klasik, adalah simbol identitas, aset berharga, dan bahkan investasi yang menjanjikan. Fenomena ini mendorong bisnis restorasi kendaraan klasik semakin berkembang, menawarkan potensi keuntungan finansial sekaligus pelestarian sejarah otomotif.

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengungkapkan bahwa meningkatnya kesadaran akan nilai historis dan sentimental mobil klasik menjadi pemicu utama pertumbuhan industri restorasi. Pemilik kendaraan tidak ragu untuk mengembalikan mobil kesayangan mereka ke kondisi prima, baik untuk penggunaan pribadi maupun sebagai instrumen investasi yang menggiurkan.

"Permintaan terhadap jasa restorasi kendaraan terus meningkat. Banyak pemilik mobil yang ingin mengembalikan kendaraan mereka ke kondisi semula, bahkan mencari spare part yang langka untuk menjaga keaslian mobilnya. Hal ini membuat industri restorasi semakin menjanjikan," ujar Bambang Soesatyo saat ditemui di Jakarta, Selasa (30/07/2024).

Tren ini sejalan dengan data yang menunjukkan bahwa nilai mobil klasik terus merangkak naik. Beberapa studi bahkan menunjukkan peningkatan nilai mobil klasik mencapai dua digit setiap tahunnya. Hal ini menjadikan restorasi mobil klasik bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga alternatif investasi yang menarik.

"Restorasi bukan hanya tentang memoles eksterior. Tapi juga soal mengembalikan fungsi mesin, interior, hingga detail-detail terkecil agar mobil klasik kembali seperti baru," imbuh Bambang.

Bengkel-bengkel spesialis restorasi mobil klasik pun mulai bermunculan, menawarkan berbagai layanan, mulai dari perbaikan ringan hingga restorasi total. Beberapa bengkel bahkan fokus pada merek atau jenis mobil tertentu, seperti Toyota Land Cruiser FJ/BJ yang dikenal akan ketangguhannya.

Salah satu contohnya adalah GM Power di Bali, sebuah bengkel yang telah berkiprah lebih dari 30 tahun dalam merestorasi Toyota Land Cruiser seri FJ/BJ. Bengkel ini tidak hanya melakukan restorasi, tetapi juga menyediakan suku cadang untuk mobil off-road Toyota.

"Bengkel-bengkel seperti GM Power menunjukkan bahwa restorasi mobil klasik memerlukan keahlian khusus dan dedikasi tinggi. Tidak heran jika waktu pengerjaannya bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan," jelas Bambang.

Pertumbuhan pariwisata dan komunitas otomotif, terutama di daerah seperti Bali, juga turut memicu perkembangan bisnis restorasi kendaraan. Banyak wisatawan yang ingin menjelajahi berbagai tempat menarik dengan mobil klasik, sehingga permintaan terhadap jasa restorasi pun meningkat.

"Melihat tren ini, dapat disimpulkan bahwa bisnis restorasi mobil klasik memiliki prospek yang sangat baik. Ini adalah peluang bagi mereka yang memiliki passion dan keahlian di bidang otomotif. Selain itu, restorasi juga menjadi wujud kecintaan terhadap sejarah otomotif, di mana kita dapat melestarikan kendaraan-kendaraan ikonik yang menjadi bagian dari peradaban," pungkas Bambang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini