Jakarta – Pasar SUV medium Indonesia kembali memanas dengan hadirnya Hyundai Santa Fe 2016 Edition. Mobil ini hadir dengan ambisi besar untuk meruntuhkan dominasi Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport yang selama ini merajai segmen tersebut. Hyundai menunjukkan keseriusannya dalam persaingan ini, dengan menghadirkan SUV yang bukan hanya sekadar ‘numpang lewat’.

Namun, ada perbedaan mendasar yang membuat persaingan ini menarik. Santa Fe hadir dengan konstruksi rangka monokok, sebuah pendekatan yang berbeda dari Fortuner dan Pajero Sport yang mengandalkan rangka ladder frame. Perbedaan ini bukan hanya soal teknis, tetapi juga berimplikasi pada karakter dan pengalaman berkendara yang ditawarkan. Rangka monokok cenderung memberikan kenyamanan dan pengendalian yang lebih baik di jalan aspal, sementara ladder frame lebih unggul untuk ketangguhan di medan off-road.

Mukiat Sutikno, Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI), dengan optimis menyatakan bahwa Santa Fe terbaru ini siap memberikan perlawanan sengit. Harga yang ditawarkan pun cukup kompetitif, mulai dari Rp 495 juta hingga Rp 539 juta, berada di kisaran yang sama dengan Fortuner (Rp 442 juta – Rp 557 juta) dan Pajero Sport (Rp 446 juta – Rp 623 juta). Ini menunjukkan bahwa persaingan bukan hanya soal nama besar, tetapi juga value for money yang ditawarkan.

"Santa Fe ini berada di segmen SUV D, yang memang dihuni oleh Fortuner dan Pajero Sport. Perbedaan mendasarnya adalah rangka, monokok untuk Santa Fe, dan ladder frame untuk pesaingnya," ujar Mukiat, menegaskan posisi Santa Fe di kelasnya.

Hyundai Santa Fe 2016 Edition hadir dengan dua pilihan mesin. Untuk bensin, ada mesin Theta II 2.4-liter MPI D-CVVT yang menghasilkan tenaga 176 PS pada 6.000 rpm dan torsi 226 Nm. Sementara itu, pilihan dieselnya adalah mesin R 2.2-liter CRDI dengan tenaga 197 PS pada 3.700 rpm dan torsi puncak 436 Nm. Kedua mesin ini dipadukan dengan transmisi otomatis Shiftronic 6-speed dan menyalurkan tenaga ke roda depan.

Mukiat juga menekankan bahwa tidak ada kompromi dalam hal kualitas mesin. Mesin bensin Santa Fe didesain untuk optimal dengan BBM RON minimal 90, sementara mesin dieselnya membutuhkan bahan bakar setara Pertamina Dex. Ini menunjukkan komitmen Hyundai dalam menjaga performa dan durabilitas mesin.

"Mesin yang kami luncurkan ini tidak ada perubahan, kualitasnya tetap sama seperti yang kami produksi untuk pasar global," tutup Mukiat.

Dengan kehadiran Santa Fe 2016 Edition, persaingan di kelas SUV medium semakin sengit. Konsumen kini memiliki lebih banyak pilihan dengan karakter yang berbeda. Pertanyaannya, apakah Santa Fe mampu merebut hati konsumen dari dominasi Fortuner dan Pajero Sport? Hanya waktu yang bisa menjawab.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini