Jakarta – Maruti Suzuki India (MSIL) telah sukses mengembangkan jaringan dealer premium "Nexa" dengan 100 outlet di seluruh India, khusus untuk memasarkan model-model seperti S-Cross dan Baleno hatchback. Namun, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menegaskan bahwa konsep serupa tidak akan diterapkan di Indonesia.
Jaringan dealer Nexa di India hadir dengan desain monokromatik yang elegan, bertujuan untuk menarik perhatian konsumen yang mencari pengalaman premium saat membeli mobil Suzuki. MSIL bahkan menargetkan 250 dealer Nexa pada tahun fiskal 2016, sebagai bagian dari strategi ambisius untuk mencapai penjualan 2 juta unit kendaraan per tahun pada 2020.
Lantas, mengapa SIS enggan mengikuti jejak MSIL dalam menerapkan konsep dealer premium Nexa di Indonesia?
Davy J Tuilan, Deputy 4W Managing Director SIS, menjelaskan bahwa perbedaan persepsi pasar menjadi alasan utama. "Di India, S-Cross dan Baleno hatchback dianggap sebagai mobil premium, sementara di Indonesia tidak demikian," ujarnya. SIS menilai bahwa kedua model tersebut, meski memiliki kualitas yang baik, tidak masuk dalam kategori premium di pasar Indonesia.
Lebih lanjut, SIS tengah fokus pada strategi yang berbeda, yaitu menggeser persepsi konsumen dari kendaraan komersial ke mobil penumpang. Saat ini, upaya tersebut terpusat pada dua produk andalan, yakni Ertiga dan LCGC Karimun Wagon R. "Kami sedang dalam proses pengalihan fokus dari kendaraan komersial ke mobil penumpang, dan ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar," imbuh Davy.
Perbedaan strategi ini menunjukkan bahwa SIS tidak serta merta mengadopsi konsep yang berhasil di negara lain. Mereka lebih memilih untuk menyesuaikan pendekatan dengan karakteristik pasar Indonesia, termasuk preferensi konsumen dan persepsi terhadap model-model tertentu. Dengan demikian, sementara MSIL gencar mengembangkan jaringan dealer premium Nexa, SIS memilih jalur yang berbeda, berfokus pada upaya memperkuat citra Suzuki sebagai produsen mobil penumpang yang handal dan terpercaya di Indonesia.