Jakarta – Rem adalah nyawa kendaraan. Tanpa rem yang prima, perjalanan mudik yang dinanti bisa berubah jadi mimpi buruk. Jangan anggap sepele kondisi rem mobil Anda, apalagi jika perjalanan yang ditempuh jaraknya ratusan hingga ribuan kilometer dengan potensi macet di sepanjang jalan.

Bayangkan, dalam kecepatan 100 km/jam, mobil baru akan benar-benar berhenti setelah menempuh jarak sekitar 100 meter – setara dengan panjang lapangan sepak bola! Itu pun jika sistem pengereman bekerja sempurna. Bagaimana jika rem mobil Anda bermasalah? Risiko kecelakaan jelas mengintai.

Ironisnya, banyak dari kita kurang perhatian terhadap sistem vital ini. Nah, mulai sekarang, jangan tunda lagi. Segera jadwalkan pemeriksaan rutin rem mobil Anda ke bengkel terpercaya. Jangan sampai menyesal di kemudian hari.

Berikut ini adalah 5 gejala yang perlu Anda waspadai, yang mengindikasikan adanya masalah pada sistem pengereman mobil:

1. Bunyi Gesekan Saat Mengerem

Bunyi gesekan saat pengereman, terutama bunyi berdecit, adalah sinyal paling jelas bahwa kampas rem (brake pad) sudah sangat tipis. Pada brake pad, ada besi kecil sebagai indikator batas ketebalan. Jika kampas sudah tipis, besi ini akan bergesekan dengan cakram dan menimbulkan bunyi yang mengganggu. Jangan tunda, segera ganti kampas rem sebelum merusak cakram, yang harganya lebih mahal.

Anda juga bisa mengecek ketebalan kampas rem secara visual. Dengan bantuan senter, intip celah antara cakram dan kaliper. Jika ketebalannya sudah di bawah 0,5 cm, segera ganti.

2. Minyak Rem Berkurang Drastis

Berkurangnya volume minyak rem tidak selalu berarti ada kebocoran. Bisa jadi, ini indikasi kampas rem yang sudah tipis. Piston kaliper akan turun sedikit demi sedikit seiring dengan menipisnya kampas, sehingga volume minyak rem di reservoir juga akan berkurang. Jika Anda menemukan kondisi ini, segera bawa mobil ke bengkel. Jangan lupa, ganti minyak rem secara berkala setiap 20.000 km.

3. Mobil Bergerak Liar Saat Mengerem

Jika mobil terasa menarik ke kanan atau ke kiri saat mengerem, ada masalah pada sistem pengereman. Pada sistem rem cakram, ini bisa disebabkan oleh salah satu piston kaliper yang macet. Sementara pada rem tromol, penyebabnya adalah setelan sepatu rem yang tidak rata antara roda kiri dan kanan.

4. Pedal Rem Terasa Keras (Magel)

Pedal rem terasa keras atau "magel" saat diinjak, mengindikasikan masalah pada booster rem. Biasanya, booster rem bocor. Kondisi ini membuat pengereman menjadi berat, mirip seperti saat mengemudikan mobil tanpa booster rem. Jangan tunda, segera periksakan ke bengkel.

5. Getaran Saat Pengereman

Getaran saat mengerem adalah tanda bahwa permukaan cakram rem tidak rata. Hal ini bisa disebabkan oleh kebiasaan menginjak rem saat berhenti di lampu merah atau macet. Panas yang dihasilkan saat rem ditekan terus-menerus, dapat membuat cakram melengkung. Untuk menghindarinya, biasakan menggunakan rem tangan saat berhenti di lampu merah atau macet.

Jangan abaikan tanda-tanda di atas. Rem adalah komponen vital yang menunjang keselamatan Anda di jalan. Lakukan pemeriksaan rutin, dan selalu percayakan perawatan sistem rem pada profesional. Jangan sampai perjalanan mudik Anda terganggu karena rem bermasalah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini