Jakarta – Mudik atau liburan panjang seringkali membuat kita kewalahan dengan barang bawaan. Solusi menambah ruang bagasi di atap mobil memang menggiurkan. Roof box, dengan segala keunggulannya, menjadi pilihan populer dibandingkan terpal yang diikat asal-asalan. Namun, ada satu hal penting yang sering terlupakan: tinggi mobil setelah dipasangi roof box.
Pakar keselamatan berkendara, yang enggan disebutkan namanya, menegaskan pentingnya mengukur tinggi total kendaraan sebelum memasang roof box. “Terutama untuk SUV, MPV, atau minibus, penambahan roof box bisa membuat tinggi mobil melebihi batas normal. Jangan sampai kita jadi repot sendiri karena salah perhitungan,” ujarnya.
Batas ketinggian maksimal 2,1 meter menjadi patokan penting. Mobil yang tingginya melebihi itu akan kesulitan saat melintasi gerbang tol. Alih-alih masuk ke jalur mobil pribadi, kendaraan terpaksa harus antre di jalur bus atau truk yang tentu lebih lambat. Selain itu, banyak kompleks perumahan juga menerapkan batas ketinggian portal yang sama, yaitu 2,1 meter.
"Jangan sampai kita sudah nyaman pasang roof box, eh ternyata malah kesulitan masuk tol atau perumahan. Jadi, sebelum memutuskan memasang, luangkan waktu sebentar untuk mengukur dimensi total kendaraan. Ini penting untuk kenyamanan dan keamanan kita sendiri," imbuh pakar tersebut.
Selain itu, penting untuk memilih roof box yang sesuai dengan kebutuhan dan ukuran mobil. Pastikan pemasangan roof box dilakukan dengan benar agar tidak membahayakan selama perjalanan. Pilihlah roof box yang terbuat dari material kuat dan tahan lama, serta memiliki sistem penguncian yang aman. Perhatikan juga kapasitas beban yang dianjurkan agar tidak melebihi batas yang ditentukan.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, penggunaan roof box akan menjadi solusi praktis dan aman untuk menambah ruang bagasi mobil Anda. Jadi, jangan hanya terpaku pada kapasitas, tapi juga perhatikan aspek ketinggian agar perjalanan mudik atau liburan Anda tetap lancar dan menyenangkan. Selamat berkendara!
