BEDUGUL – Generasi terbaru Toyota Kijang Innova hadir dengan sejumlah pembaruan signifikan, mulai dari tampilan luar, interior, hingga dapur pacu, baik versi bensin maupun diesel. Salah satu pertanyaan yang sering muncul di benak konsumen adalah, bisakah Innova diesel terbaru ini menenggak solar biasa?
Kekhawatiran soal kualitas bahan bakar memang kerap menghantui para pemilik mobil diesel. Namun, Toyota memberikan angin segar bagi pengguna Innova diesel terbaru. Menurut Iwan Abdurahman, ahli dari divisi teknik Toyota, Innova diesel generasi baru ini dirancang untuk dapat menggunakan solar biasa.
"Mobil ini tidak masalah mengonsumsi solar biasa," ungkap Iwan di sela-sela acara di Bedugul, Bali, beberapa waktu lalu. Ia menambahkan, meski tidak akan mencapai performa maksimal, mobil tetap bisa berjalan normal dengan bahan bakar tersebut. Untuk performa optimal, Iwan merekomendasikan penggunaan biosolar.
Innova diesel terbaru dibekali mesin 2.4 liter yang menghasilkan tenaga 149 hp dan torsi 360 Nm. Mesin ini memang dirancang untuk kondisi negara berkembang yang kualitas solarnya mungkin tidak selalu prima. Meski begitu, penggunaan solar dengan angka cetane 48 tetap menjadi pilihan terbaik untuk menjaga performa mesin.
Penggunaan solar biasa pada Innova diesel terbaru bukan tanpa konsekuensi. Menurut Iwan, filter bahan bakar akan membutuhkan penggantian lebih sering. Umumnya, jika menggunakan biosolar, filter bahan bakar dapat bertahan hingga 100.000 kilometer. Dengan solar biasa, periode penggantian filter bisa jadi lebih cepat.
"Langkah ini kami lakukan untuk memastikan mobil tetap prima dalam berbagai kondisi," jelas Iwan. Konsumen diberi kebebasan memilih jenis solar, namun tetap dengan catatan bahwa ada potensi perbedaan performa dan interval penggantian filter.
Dengan pernyataan ini, Toyota memberikan kepastian bahwa Innova diesel terbaru tetap fleksibel dalam urusan bahan bakar. Konsumen tidak perlu khawatir jika terpaksa menggunakan solar biasa, meski disarankan untuk memilih biosolar demi performa dan perawatan yang lebih optimal.
