JAKARTA – Jangan mudah tergiur dengan angka odometer rendah pada mobil bekas. Ternyata, odometer digital pun bisa dimanipulasi untuk mengelabui pembeli. Praktik curang ini kerap dilakukan oleh oknum pedagang mobil bekas demi meraup keuntungan lebih.

Seorang praktisi otomotif, yang enggan disebut namanya, mengungkapkan bahwa proses memanipulasi odometer digital terbilang mudah dan cepat. "Hanya butuh alat khusus yang ukurannya kecil, dicolokkan ke mobil dan laptop. Kurang dari 15 menit, angka odometer sudah bisa diubah," ujarnya. Biayanya pun relatif terjangkau, berkisar ratusan ribu rupiah saja.

Modus ini memanfaatkan software khusus yang dirancang untuk mengubah data pada sistem odometer digital. Dengan demikian, angka yang tertera di dasbor seolah-olah menunjukkan jarak tempuh yang masih rendah, padahal mobil tersebut sudah menempuh jarak yang jauh. Kondisi ini tentu saja merugikan pembeli karena harga mobil bekas yang sudah dimanipulasi odometer nya bisa melambung tinggi.

Lantas, bagaimana cara menghindari jebakan odometer palsu? Praktisi tersebut menyarankan agar calon pembeli tidak hanya terpaku pada angka yang tertera pada odometer. Ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Cek Kondisi Fisik Mobil:

  • Ban: Perhatikan kondisi ban. Mobil dengan jarak tempuh tinggi biasanya memiliki ban yang sudah aus atau bahkan perlu segera diganti.
  • Karet-karet Mobil: Karet pada pintu, jendela, dan bagian lainnya juga bisa menjadi indikator. Karet yang sudah getas atau retak menandakan mobil sudah sering digunakan.
  • Interior: Perhatikan kondisi jok. Jok yang sudah kusam, kulitnya pecah-pecah, atau busanya sudah kempes bisa mengindikasikan bahwa mobil telah menempuh jarak yang jauh.
  • Lingkar Kemudi: Perhatikan apakah lingkar kemudi sudah terlihat mengkilap atau menipis karena sering digenggam.

2. Periksa Riwayat Servis:

Jika memungkinkan, periksa riwayat servis mobil. Catatan servis yang lengkap dan teratur dapat memberikan gambaran tentang pemakaian mobil. Bandingkan antara angka odometer dengan riwayat servis yang ada. Jika ada perbedaan yang signifikan, patut dicurigai.

3. Lakukan Uji Jalan:

Jangan ragu untuk melakukan uji jalan (test drive). Rasakan performa mesin, kenyamanan berkendara, dan perhatikan suara-suara aneh yang mungkin muncul.

4. Minta Bantuan Mekanik Terpercaya:

Jika Anda merasa ragu atau kurang berpengalaman, mintalah bantuan mekanik terpercaya untuk memeriksa mobil bekas yang akan dibeli. Mekanik dapat membantu mendeteksi potensi masalah yang mungkin tidak terlihat oleh mata awam.

Odometer Analog Lebih Mudah Dideteksi:

Berbeda dengan odometer digital, odometer analog yang menggunakan putaran mekanis untuk menampilkan angka relatif lebih mudah dideteksi jika pernah dimanipulasi. Cek bagian sekitar odometer, apakah ada bekas congkelan atau tanda-tanda kerusakan lain.

Dengan lebih cermat dan teliti, diharapkan calon pembeli mobil bekas bisa terhindar dari praktik kecurangan. Jangan hanya terpaku pada angka odometer, tapi perhatikan juga kondisi fisik mobil dan lakukan pengecekan menyeluruh. Membeli mobil bekas memang perlu kehati-hatian.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini