Jakarta – Selama ini, anggapan umum selalu menyalahkan anak-anak sebagai penyebab keributan dan ketidaknyamanan saat perjalanan mobil. Namun, sebuah studi terbaru justru mengungkap fakta sebaliknya: orang tualah yang seringkali menjadi biang kerok ketegangan di dalam kabin mobil. Perilaku yang dianggap sepele oleh orang tua, ternyata sangat mengganggu dan membuat anak-anak merasa kesal.

Penelitian yang melibatkan ribuan anak-anak di berbagai negara Eropa ini menunjukkan bahwa orang tua sering melakukan hal-hal yang tanpa disadari sangat mengganggu anak-anak. Berteriak kepada pengemudi lain, mengumpat, atau bahkan kebiasaan menjijikkan seperti mengupil, menjadi keluhan utama. Anak-anak merasa malu dan tidak nyaman dengan perilaku orang tua mereka.

Lebih lanjut, studi ini juga menyoroti bahwa upaya orang tua untuk membuat anak-anak ‘anteng’ di mobil justru menjadi masalah baru. Memberikan makanan dan minuman ringan berlebihan, memutar film atau acara TV agar anak-anak diam, atau memberikan gawai agar tidak bosan, malah membuat anak-anak merasa diabaikan dan tidak dihargai. Mereka merasa orang tua lebih memilih cara instan daripada berinteraksi dengan mereka.

Hasil survei ini menguak bahwa 66% anak-anak di Eropa merasa terganggu dengan perilaku orang tua mereka selama perjalanan. Perbedaan budaya juga memengaruhi jenis perilaku yang dianggap mengganggu. Misalnya, di Inggris, orang tua yang bernyanyi dengan suara keras menjadi keluhan paling populer, sementara di Prancis, berteriak kepada pengemudi lain adalah masalah yang lebih besar.

Ironisnya, anak-anak juga mengeluhkan bagaimana orang tua seringkali menunjukkan kemarahan dan menggunakan kata-kata kasar di dalam mobil. Perilaku ini, yang seringkali dianggap sepele oleh orang tua, ternyata memberikan contoh buruk bagi anak-anak dan dapat membentuk perilaku negatif mereka di kemudian hari. Anak-anak sering meniru perilaku orang tua mereka, sehingga kemarahan orang tua di jalan akan berdampak buruk pada perkembangan emosi anak.

Penelitian ini memberikan pukulan telak bagi pandangan umum yang selama ini menyalahkan anak-anak. Orang tua seharusnya lebih introspeksi diri dan menyadari bahwa mereka adalah contoh utama bagi anak-anak. Perilaku mereka di dalam mobil, baik atau buruk, akan diserap oleh anak-anak dan membentuk karakter mereka.

Oleh karena itu, orang tua perlu lebih cerdas dan kreatif dalam mengatasi kebosanan anak di perjalanan. Alih-alih memberikan hiburan instan, orang tua bisa memanfaatkan waktu di mobil untuk berinteraksi, bercerita, atau bermain permainan yang melibatkan seluruh anggota keluarga. Perjalanan mobil seharusnya menjadi momen menyenangkan bagi seluruh keluarga, bukan ajang untuk saling mengeluh dan menciptakan ketegangan.

Sudah saatnya orang tua mengubah perspektif dan mulai memperhatikan perilaku mereka sendiri di dalam mobil. Anak-anak adalah cerminan orang tua, dan perilaku baik di jalan akan menjadi pelajaran berharga bagi mereka. Jangan sampai perjalanan keluarga menjadi ajang saling menyalahkan, tetapi menjadi momen kebersamaan yang menyenangkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini