Mercedes-Benz W123, atau yang lebih akrab disapa "Mercy Tiger" di Indonesia, bukan sekadar mobil lawas. Ia adalah simbol kemewahan, ketangguhan, dan desain abadi yang terus memikat hati penggemar otomotif klasik. Julukan "Tiger" sendiri, konon berasal dari akronim "manis dan cantik", yang kemudian diadaptasi menjadi lebih maskulin. Namun, lebih dari itu, nama ini melekat karena performa mesinnya yang tangguh serta bentuknya yang kokoh layaknya harimau.
Warisan Desain Bruno Sacco yang Tak Lekang Waktu
Di balik keindahan Mercy Tiger, ada sentuhan tangan dingin Bruno Sacco, desainer legendaris asal Italia. Sacco berhasil menciptakan siluet mobil yang elegan dan aristokrat, dengan ciri khas lampu depan kotak, gril besar berlapis krom, serta bumper menonjol yang juga dihiasi krom. Desain ini terbukti tak lekang oleh waktu, tetap terlihat menawan meski puluhan tahun telah berlalu. Interiornya pun tak kalah mewah dengan sentuhan wood panel, louver AC bulat, serta penggunaan material berkualitas tinggi.
Bukan Sekadar Sedan, Banyak Pilihan Bodi
Mercy Tiger tidak hanya hadir dalam satu wujud. Mobil ini menawarkan berbagai pilihan bodi, mulai dari sedan (W123) yang paling umum, coupe (C123) yang lebih sporty, station wagon (S123) atau "T-Modell" yang praktis untuk keluarga, limousine untuk keperluan dinas, hingga sasis (F123) yang biasa digunakan untuk ambulans. Ragam varian ini menunjukkan fleksibilitas W123 dalam memenuhi kebutuhan berbagai kalangan.
Fitur Canggih di Zamannya
Meski tergolong mobil klasik, Mercy Tiger dibekali fitur keselamatan yang terbilang modern pada masanya. Sistem pengereman ABS, sabuk pengaman tiga titik, lampu kabut belakang, serta desain crumple zone yang dirancang untuk melindungi penumpang saat terjadi benturan. Fitur collapsible steering column, hasil karya Béla Barényi, juga menjadi bukti perhatian Mercedes-Benz terhadap keselamatan pengemudi. Sistem penguncian dan pengaturan head rest kursi belakang yang menggunakan sistem vakum juga merupakan teknologi canggih di era tersebut.
Performa Tangguh dengan Pilihan Mesin
W123 menawarkan beragam pilihan mesin, mulai dari bensin hingga diesel. Mesin dieselnya terkenal sangat tahan lama, bahkan banyak digunakan sebagai taksi di berbagai negara. Pilihan transmisi pun beragam, mulai dari manual 4-percepatan sebagai standar, hingga manual 5-percepatan dan otomatis 4-percepatan sebagai opsi. Keunikan sistem injeksi jetronic, yang tetap bisa membuat mesin berjalan meski ada kerusakan, menjadi nilai tambah tersendiri.
Kenyamanan dan Keunikan di Balik Kemudi
Mercy Tiger punya layout ruang kemudi yang unik. Tuas rem tangan berada di sisi kanan, berbeda dengan mobil Jepang pada umumnya. Penggunaan head unit lawas seperti Blaupunkt dengan equalizer cobra juga menambah kesan klasik, meski mungkin sedikit merepotkan bagi sebagian orang. Suspensi double-wishbone dengan teknik zero scrub radius memberikan kenyamanan berkendara yang mumpuni, meski bukan berkarakter mobil sport.
Perawatan Mudah, Harga Meroket
Popularitas Mercy Tiger sempat meredup di awal 2000-an, namun kini kembali naik daun. Perawatannya relatif mudah dengan teknologi mesin yang sederhana. Harga sparepart pun masih terjangkau, meskipun ketersediaannya semakin sulit. Hal ini membuat harga Mercy Tiger kini meroket, bahkan bisa menembus ratusan juta rupiah. Angka yang fantastis untuk sebuah mobil lawas, namun sebanding dengan nilai sejarah dan kemewahan yang ditawarkannya.
Mercy Tiger bukan sekadar mobil tua. Ia adalah ikon kemewahan abadi yang terus dicari dan dikagumi para pecinta otomotif. Perpaduan antara desain klasik, ketangguhan mesin, serta fitur keselamatan yang mumpuni, menjadikannya lebih dari sekadar kendaraan. Mercy Tiger adalah sebuah legenda yang akan terus hidup di hati para penggemarnya.