JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, yang kini tersandung kasus dugaan korupsi, diketahui memiliki dua unit mobil Mitsubishi Pajero Sport di garasinya. Salah satu mobil tersebut adalah Pajero Sport keluaran tahun 2011, yang harga bekasnya ternyata cukup terjangkau dibandingkan mobil baru di kelasnya.
Penangkapan Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (25/11/2020) dini hari, terkait dugaan korupsi dalam kebijakan ekspor benih lobster, mengungkap sisi lain dari kekayaan yang dimilikinya. Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per Maret 2020 mencatat, Edhy memiliki total lima unit mobil, satu unit motor, serta sepeda sport mahal. Dua dari lima mobil tersebut adalah Mitsubishi Pajero Sport tahun 2011 dan 2017.
Menariknya, harga bekas Pajero Sport 2011 di pasar mobil bekas, per tanggal penangkapan, berada di kisaran Rp 190 juta hingga Rp 280 juta. Harga ini bahkan lebih rendah dibandingkan dengan harga mobil Toyota Avanza terbaru. Harga on-the-road (OTR) Jakarta untuk Toyota Avanza per November 2020, menurut situs resmi Toyota Indonesia, dimulai dari Rp 197,7 juta hingga Rp 248,5 juta.
Kondisi ini menunjukkan bahwa mobil SUV yang dulunya menjadi simbol kemewahan, kini bisa didapatkan dengan harga yang lebih bersahabat di pasar mobil bekas. Bahkan, dengan budget yang sama, konsumen bisa mendapatkan mobil yang lebih tinggi kelasnya dibandingkan mobil baru di segmen yang lebih rendah.
Pajero Sport bekas tahun 2011 yang dimiliki Edhy Prabowo, ternyata memiliki daya tarik tersendiri di pasar mobil bekas. Tercatat, terdapat 354 iklan Pajero Sport bekas tahun 2011 di salah satu platform jual beli mobil bekas, dari total 4.742 iklan Pajero Sport bekas dari berbagai tahun produksi. Hal ini mengindikasikan bahwa mobil SUV ini masih diminati oleh masyarakat.
Selain dua Pajero Sport, Edhy Prabowo juga memiliki koleksi kendaraan lain, seperti Yamaha RX-King keluaran tahun 2002, Honda Beat tahun 2009, dan sepeda sport BMC tahun 2017 dengan nilai Rp 65 juta. Total aset transportasi dan mesin milik Edhy, termasuk sebuah genset Honda senilai Rp 45 juta, tercatat mencapai Rp 890 juta dalam LHKPN.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa di balik citra seorang pejabat publik, terdapat beragam aset yang mungkin tak banyak diketahui publik. Fenomena mobil bekas yang lebih terjangkau dibandingkan mobil baru di kelasnya juga menjadi cermin dinamika pasar otomotif Indonesia.