Jakarta, – PT PLN (Persero) terus menggenjot pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai wilayah Indonesia. Hingga saat ini, SPKLU milik PLN telah tersebar di lebih dari 2.600 titik, dengan target mencapai 3.000 titik sebelum akhir tahun 2024.
Executive Vice President (VP) Retail Product Development PT PLN (Persero), Ririn Rahmawardani, mengungkapkan bahwa penambahan SPKLU ini merupakan hasil kolaborasi antara PLN dan mitra strategis. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam beralih ke kendaraan listrik.
"Dengan tersedianya SPKLU di berbagai lokasi, diharapkan masyarakat tidak lagi ragu menggunakan kendaraan listrik. Mereka dapat memantau lokasi SPKLU melalui aplikasi PLN Mobile, yang juga memberikan informasi ketersediaan stasiun pengisian," jelas Ririn.
Sebelumnya, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa penggunaan SPKLU mengalami peningkatan yang signifikan hingga lima kali lipat dalam setahun. Hal ini didorong oleh meningkatnya popularitas kendaraan listrik, terutama dari brand asal Tiongkok.
"Lonjakan ini menuntut kami untuk bersiap lebih matang. Pada tahun 2025, kami berencana memasang SPKLU di rest area dan sekitarnya untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan pengguna kendaraan listrik," ujar Darmawan.
Penambahan SPKLU ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mendorong transisi ke energi bersih. Indonesia menargetkan untuk mencapai emisi nol karbon pada tahun 2060, dan penggunaan kendaraan listrik diharapkan menjadi salah satu faktor krusial dalam upaya tersebut.
Dengan tersedianya infrastruktur pengisian yang memadai, masyarakat Indonesia akan semakin mudah mengadopsi kendaraan listrik. Hal ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi lingkungan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mendukung upaya Indonesia dalam pembangunan berkelanjutan.