Kehadiran Toyota Hilux Rangga di Indonesia menggebrak segmen komersial. Namun, yang mengejutkan, varian mesin bensin justru merajai penjualan, mengungguli varian diesel yang selama ini menjadi pilihan utama.

"Awalnya, kami memperkirakan varian diesel akan menguasai 60% pasar, sementara bensin hanya 34%. Tapi faktanya, hampir 50% memilih varian bensin dan 50% diesel. Rupanya, ketersediaan solar di beberapa daerah masih terbatas," ungkap Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy.

Mesin Bertenaga, Efisiensi BBM Tinggi

Hilux Rangga hadir dengan dua pilihan mesin: 2GD-FTV diesel (149 PS dan 343 Nm) dan 1TR-FE bensin (139 PS dan 183 Nm). Engine diesel menawarkan tenaga dan torsi lebih besar, sementara unit bensin unggul dalam efisiensi bahan bakar.

Pengujian internal Toyota menunjukkan bahwa konsumsi BBM varian diesel mencapai 14,2 km/liter. Selain itu, Hilux Rangga memiliki tangki bahan bakar terbesar di kelasnya, yakni 55 liter, yang mampu meningkatkan produktivitas dan menghemat waktu pengisian bahan bakar.

Keunggulan Kompetitif dalam Bisnis

Selain performa dan efisiensi, Hilux Rangga juga menawarkan keunggulan kompetitif untuk bisnis. Mesinnya yang bertenaga dan kemampuannya menaklukkan medan berat memastikan pengiriman yang lebih cepat dan biaya pengoperasian yang lebih rendah.

"Hilux Rangga memastikan pengiriman lebih cepat dan biaya operasional lebih rendah, sehingga bisnis pelanggan menjadi lebih menguntungkan, efisien, dan produktif," kata Suwandy.

Peluang bagi Pengusaha

Tingginya permintaan varian bensin Hilux Rangga membuka peluang bagi pengusaha untuk mempertimbangkan jenis bahan bakar ini. Dengan ketersediaan solar yang terbatas di beberapa daerah, varian bensin menjadi solusi yang lebih praktis dan menguntungkan.

Pengusaha dapat mengandalkan Hilux Rangga untuk mengangkut barang dengan aman dan efisien, meningkatkan produktivitas bisnis, dan memaksimalkan keuntungan mereka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini