PT Astra Honda Motor (AHM) bersiap memperkenalkan harga motor listrik terbarunya pada bulan ini. Honda ICON e dan CUV e yang diperkenalkan di ajang Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2024, masih belum memiliki banderol resmi.

"Kami akan mengikuti arahan pemerintah. Pemerintah pasti mempertimbangkan berbagai aspek secara komprehensif," ungkap Thomas Wijaya, Executive Vice President Director AHM.

Harga motor listrik Honda diprediksi bisa lebih terjangkau jika subsidi dari pemerintah kembali bergulir di tahun mendatang. Pasalnya, keempat motor Honda tersebut telah menggunakan komponen lokal lebih dari 40%.

"Subsidi akan menjadi pendorong pasar elektrifikasi, tentu juga akan meningkatkan penetrasinya," ujar Thomas.

Honda saat ini telah memasarkan EM1 e dan EM1 e Plus. Kedua motor listrik tersebut memiliki spesifikasi yang sama, dengan perbedaan pada varian Plus yang dilengkapi rear rack atau bracket di bagian belakang.

Honda EM1 e dan EM1 Plus menggunakan baterai lithium-ion 26,1 Ah dengan jangkauan maksimum 41,1 km, serta motor listrik berkekuatan 1,7 kW dan kecepatan puncak 45 km/jam.

Sementara Honda ICON e memiliki spesifikasi yang lebih canggih. Motor listrik ini menggunakan tenaga 1,8 kW dan mampu melaju hingga 55 km/jam. Baterai yang tertanam pada dek bawah mampu membawa kendaraan menempuh jarak hingga 53 km.

Sedangkan Honda CUV e dibekali motor listrik berkekuatan 6 kW dan kecepatan maksimum 83 km/jam. Baterainya diklaim memiliki jarak tempuh hingga 80,7 km.

Honda CUV e dipasarkan dengan harga berkisar Rp 53-57 juta (unit Rp 33-37 juta + dua unit baterai MPP e seharga Rp 10 juta/baterai). Sedangkan Honda CUV e tipe RoadSync Duo ditawarkan dengan harga Rp 57-61 juta (unit Rp 37-41 juta + dua unit baterai MPP e seharga Rp 10 juta/baterai). Harga tersebut berstatus OTR Jakarta.

Kuota subsidi motor listrik sebesar Rp 7 juta per unit untuk periode 2024 telah habis. Berdasarkan data situs Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua (SISAPIRa), masih ada 3.262 unit yang masih dalam tahap proses pendaftaran.

Kementerian Perindustrian berencana untuk melanjutkan program subsidi atau insentif pembelian motor listrik pada tahun 2025. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa penyesuaian anggaran untuk insentif motor listrik masih dimungkinkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini