Kemacetan lalu lintas di perkotaan sudah menjadi sebuah pemandangan yang lumrah. Kondisi ini tidak hanya berdampak negatif pada waktu dan pengeluaran biaya bahan bakar, tetapi juga pada kinerja mesin kendaraan.
Beban Berat pada Mesin
Saat terjebak kemacetan, kendaraan akan berulang kali berhenti dan berjalan. Kondisi ini menyebabkan mesin tetap bekerja meskipun mobil tidak bergerak secara signifikan. Akibatnya, mesin akan mengalami beban yang lebih berat daripada saat melaju di jalur yang lancar.
"Mesin mobil tetap harus menyala dan bekerja dalam waktu lama saat macet, sementara oli harus terus melumasi komponen yang bergerak. Beban kerja yang tinggi ini dapat mempercepat penurunan kualitas oli," jelas Lung Lung, pemilik Dokter Mobil.
Mode Idle yang Bermasalah
Kemacetan lalu lintas juga memaksa mobil untuk lebih sering berada dalam mode idle. Mode ini terjadi saat mesin kendaraan menyala tetapi tidak menghasilkan tenaga untuk menggerakkan roda.
"Mode idle menyebabkan pembakaran tidak sempurna, yang kemudian menghasilkan residu karbon lebih banyak. Residu ini bercampur dengan oli, sehingga kualitasnya menurun lebih cepat," kata Lung Lung.
Rekomendasi Perawatan
Untuk menjaga kesehatan mesin mobil di tengah kemacetan lalu lintas, Lung Lung memberikan beberapa rekomendasi perawatan:
- Percepat Penggantian Oli: Interval penggantian oli disarankan lebih sering, yaitu setiap 3.000-4.000 kilometer untuk kendaraan yang sering terjebak macet.
- Periksa Filter Oli dan Udara: Filter kotor dapat memperparah kerja mesin dan mempercepat kerusakan oli. Periksa komponen ini secara berkala saat servis rutin.
Dengan memahami dampak kemacetan terhadap mesin, pemilik kendaraan diharapkan dapat lebih peduli terhadap jadwal perawatan. Hal ini untuk mencegah kerusakan mesin yang lebih parah dan menjaga performa kendaraan tetap optimal.