Pemerintah berencana untuk mencabut subsidi BBM untuk ojol, yang diprediksi akan menimbulkan dampak domino yang signifikan bagi masyarakat Indonesia. Berbagai pihak, termasuk anggota DPR RI hingga akademisi, mengutarakan kekhawatiran mereka atas kebijakan ini.
Biaya Operasional yang Melonjak dan Tarif yang Naik
Pencabutan subsidi akan berakibat pada kenaikan harga BBM yang harus dibeli oleh pengemudi ojol. Hal ini tentu akan meningkatkan biaya operasional mereka. Berdasarkan data tahun 2022, 30-40% pengeluaran ojol dialokasikan untuk BBM.
Dengan tingginya biaya operasional, pengemudi ojol terpaksa menaikkan tarif layanan. Kenaikan tarif ini akan memberatkan masyarakat, terutama pengguna ojol dari kalangan berpendapatan rendah.
Transisi Transportasi dan Dampak pada Ekonomi Rakyat
Naiknya tarif ojol akan memicu transisi transportasi. Sekitar 80% pengguna ojol berasal dari kalangan berpendapatan rendah, yang kemungkinan besar akan beralih ke moda transportasi lain yang lebih terjangkau. Hal ini berpotensi melemahkan sektor ojol dan menghambat pertumbuhan ekonomi rakyat.
Selain itu, pencabutan subsidi BBM ojol juga akan mendorong kenaikan inflasi. Analisis Bank Indonesia menunjukkan bahwa kenaikan tarif transportasi akibat kebijakan ini dapat memicu inflasi hingga 0,5% dalam enam bulan.
Penurunan Pendapatan Pengemudi dan Daya Beli
Akibat kenaikan tarif dan transisi transportasi, permintaan layanan ojol diprediksi akan melemah. Hal ini berujung pada penurunan pendapatan harian pengemudi ojol hingga 30%. Penurunan pendapatan ini tentu akan berdampak signifikan pada daya beli pengemudi dan keluarganya.
Kesimpulan
Pencabutan subsidi BBM untuk ojol memiliki potensi dampak domino yang merugikan masyarakat Indonesia. Biaya operasional yang tinggi, kenaikan tarif, transisi transportasi, dan inflasi akan membebani ekonomi rakyat. Pemerintah perlu mengkaji ulang kebijakan ini secara mendalam dan mempertimbangkan dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat berpendapatan rendah yang menggantungkan hidup pada sektor ojol.